TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta masyarakat melapor ketika terjadi bullying atau perundungan pada anak. Perundungan kerap terjadi pada anak hingga mengakibatkan luka fisik maupun mental.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu juga mengajak warga Jawa Tengah ikut kampanye anti kekerasan dan bullying melalui media sosial. "Agar seluruh dunia tahu bahwa Jateng Gayeng, bocahe seneng," kata dia acara peringatan Hari Anti Kekerasan dan Bullying Kepada Anak di Gedung Gradhika Bhakti Praja Gubernuran Jateng, Sabtu, 30 November 2019.
Guna mempersempit kesempatan terjadinya perundungan di dunia pendidikan, Ganjar meminta guru memberikan ruang berekspresi pada anak-anak. Sehingga muncul rasa saling menghormati dan menghargai karena perasaan anak-anak akan tumbuh dengan baik.
Tak hanya guru, menurut dia orangtua juga berperan penting mendukung pertumbuhan anak dengan percaya diri. Ganjar menyebut orangtua dapat menstimulus pikiran positif pada anak untuk meredam keinginan melakukan kekerasan atau bullying kepada teman.
"Kalau pikiran anak-anak positif, tentu keinginan untuk menyakiti sesama temannya tidak akan terjadi," ujar Ganjar.
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga memberikan kesempatan anak-anak bernyanyi mengekspresikan diri di depan publik. Ia menyebut, hal itu dapat meningkatkan keberanian dan kepercayaan diri anak. "Memberikan ruang pada anak untuk berekspresi ini penting, mereka akan merasa dihormati, dihargai, dan didukung," kata dia.