Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah 2 Siswa SMP di Batam Tak Mau Hormat Bendera

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Ilustrasi pengibaran bendera merah putih. TEMPO/Ais Novia Hidayat
Ilustrasi pengibaran bendera merah putih. TEMPO/Ais Novia Hidayat
Iklan

Kepala Sekolah SMPN 21 Batam Poniman Sardi angkat bicara soal masalah dua muridnya yang dikabarkan sudah dikeluarkan itu.

"Kami hendak meluruskan pemberitaan selama ini. Dua siswa itu masih mengikuti pelajaran sampai detik ini," kata Poniman.

Menurut Poniman, ia telah berbicara kepada beberapa pihak terkait masalah ini.

Poniman mengatakan, sekolah akhirnya memberikan dua alternatif bagi orang tua kedua siswa tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Alternatif pertama adalah, siswa tersebut diskors selama satu tahun untuk mendapat pembinaan nasionalisme.

Jika sudah mau mengikuti aturan dalam jangka satu tahun, Poniman
mengatakan sekolah akan memanggilnya kembali untuk belajar di SMP 21.

"Bahkan kalau dalam satu dua minggu ia berubah, maka siswa itu menjadi siswa kami lagi," katanya saat dihubungi Tempo, Jumat, 29 November 2019.

Alternatif kedua, ujar Poniman, jika orang tua terus bertahan dengan keyakinan, pihak sekolah katanya akan mengembalikan siswa kepada mereka atau dikeluarkan.

"Kita kembalikan kepada orang tua, terserah orang tua apakah ikut sekolah non formal atau bagaimana," kata dia.

Dua alternatif tadi, kata Poniman, tak disetujui orang tua kedua siswa itu.

Mereka berkeras anaknya tetap sekolah di sana tanpa mengikuti aturan sekolah.

"Maka setelah itu kasus ini masih menggantung," kata dia. Padahal kata Poniman, jika orang tua mengambil salah satu alternatif masalah ini bisa selesai.

Poniman juga mengklarifikasi terkait alasan sejak awal menerima siswa tersebut. Menurutnya negara memfasilitasi semua golongan untuk bisa sekolah di sekolah negeri.

Namun setelah beberapa lama, pihak sekolah menemukan ada siswa yang tak mau hormat bendera saat upacara.

"Sebenarnya dari kelas 7 sudah nampak, kami lakukan pembinaan oleh guru masing-masing," kata dia.

Kemudian kasus ini kembali muncul karena akan dilaksanakan ujian. Kedua siswa tersebut mengalami masalah di nilai kewarganegaraan dan agama.

"Setelah orang tua tetap tidak mau memilih alternatif tersebut, sekolah juga membuat berita acara bahwa orang tua tidak mengambil keputusan, tetapi tetap juga orang tua tidak mau menandatangani surat tersebut," kata dia.

Poniman berharap, orang tua bisa memahami hal ini kemudian membuat surat pernyataan agar tetap sekolah di SMP 21 Batam. Sayang, orang tua tetap berkeras agar anaknya bersekolah di sana tanpa mengikuti aturan soal upacara bendera. Mereka juga tak ingin anaknya diperkarakan dengan tindakan tersebut.

Bahkan, kata Poniman, orang tua tak keberatan jika anaknya di sekolah tak dinilai.

Namun Poniman mengatakan, ia akan menanyakan kepada guru untuk kesiapan mengajar kedua siswa tersebut.

"Kalau guru tidak mau mengajar, kita bikin surat pernyataan dari guru," ujarnya.

Jika itu terjadi, maka anak akan dikembalikan kepada orang tua.

Kabar ini sampai juga ke Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Ia meminta sekolah tak mengeluarkan dua siswa yang tak mau hormat bendera itu. "Karena anak ini masih SMP, sebaiknya tindakannya tidak seperti itu. Dibimbing, dibina, di situ dulu lah," kata Ma'ruf Amin di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, hari ini, Kamis, 28 November 2019.

Adapun Komisi Perlindungan Anak Indonesia juga meminta sekolah tak mengeluarkan kedua siswa tersebut. Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bidang Pendidikan, Retno Listyarti mengatakan kedua anak itu seharusnya di assessment psikologi terlebih dahulu.

Retno juga meminta upaya persuasif dan terencana antara Pemda dan Kementerian Agama melakukan intervensi berbasis keluarga, karena agama anak umumnya mengikuti agama atau kepercayaan orang tuanya.

YOGI EKA SAPUTRA\FRISKI RIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Anaknya Maju di Pilkada 2024, DIketahui Membawa Satu Keluarga di Pemerintahan

3 jam lalu

Ansar Ahmad Gubernur Kepulauan Riau
Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Anaknya Maju di Pilkada 2024, DIketahui Membawa Satu Keluarga di Pemerintahan

Gubernur Kepri dan Anak maju Pilkada 2024, Juga Wali Kota Batam dan Istri, Berikut Profil Mereka


Pesona Pantai Airnanti Barelang Batam yang Memiliki Pasir Bersih

3 hari lalu

Beberapa anak bermain di Pantai Airnanti, Batam, Sabtu 13 April 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Pesona Pantai Airnanti Barelang Batam yang Memiliki Pasir Bersih

Pantai Airnanti Batam memiliki pasir yang bersih, tapi namanya belum terlalu dikenal wisatawan.


8 Tersangka Kasus Rempang Dibebaskan Usai Dapat Restorative Justice, Ini Harapan Tim Solidaritas Kepada Polisi

5 hari lalu

Manggara Sijabat (tengah) menyampaikan pernyataan usai mengikuti sidang aksi bela Rempang di Pengadilan Negeri Batam. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
8 Tersangka Kasus Rempang Dibebaskan Usai Dapat Restorative Justice, Ini Harapan Tim Solidaritas Kepada Polisi

Tim Advokasi Solidaritas Nasional untuk Rempang mengeluarkan pernyataan usai 8 tersangka kasus bentrok dengan aparat saat demo Bela Rempang dibebaskan


BUP BP Batam Layani 580 Ribu Penumpang Lebaran 2024, Naik 11 Persen

8 hari lalu

Beberapa penumpang hendak berangkat di Pelabuhan Batu Ampar Kota Batam. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
BUP BP Batam Layani 580 Ribu Penumpang Lebaran 2024, Naik 11 Persen

BUP BP Batam melayani 580.867 penumpang di Periode Angkutan Lebaran Tahun 2024


55 Ribu Pemudik Kembali ke Batam via Bandara Internasional Hang Nadim

8 hari lalu

Suasana di ruang check in Bandara Internasional Hang Nadim Batam. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
55 Ribu Pemudik Kembali ke Batam via Bandara Internasional Hang Nadim

Batam tak hanya menjadi daerah asal pemudik, tetapi juga tujuan pemudik, terlihat dari jumlah keberangkatan dan ketibaan.


Wisman Singapura dan Malaysia Serbu Batam selama Libur Lebaran

9 hari lalu

Beberapa wisatawan berfoto dengan latar belakang Jembatan Barelang, Kota Batam, Sabtu, 13 April 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Wisman Singapura dan Malaysia Serbu Batam selama Libur Lebaran

Setiap libur Lebaran, Batam menjadi salah satu destinasi favorit pelancong dari Singapura dan Malaysia.


Puncak Libur Lebaran, Pantai di Batam Diserbu Wisatawan

9 hari lalu

Beberapa anak-anak bermain di Pantai Air Menanti, Jembatan 4 Barelang, Kota Batam, Sabtu, 13 April 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Puncak Libur Lebaran, Pantai di Batam Diserbu Wisatawan

Destinasi wisata pantai memang menjadi favorit di Kota Batam, pasalnya daerah ini merupakan kawasan kepulauan.


Wisatawan Tewas Tenggelam di Pantai Batam, Basarnas Imbau Pengelola Sediakan Lifeguard

10 hari lalu

Beberapa anak bermain di pantai Air Menanti, Jembatan 4 Barelang, Kota Batam, Sabtu, 13 April 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Wisatawan Tewas Tenggelam di Pantai Batam, Basarnas Imbau Pengelola Sediakan Lifeguard

Lifeguard penting untuk menjaga keselamatan pengunjung objek wisata wisata masing-masing, terutama pantai.


Dua Wisatawan Tenggelam di Pantai Galang Batam saat Libur Lebaran

10 hari lalu

Ilustrasi tenggelam. Pixabay
Dua Wisatawan Tenggelam di Pantai Galang Batam saat Libur Lebaran

Kejadian berawal ketika kedua remaja tersebut berenang bersama dua temannya yang lain di sekitar Pantai Wisata Mutiara, Palau Galang, Batam.


Hujan Melanda Batam, Pantai Melayu Masih Sepi Pengunjung

11 hari lalu

Beberapa wisatawan bermain di Pantai Kampung Melayu Batam, Jumat, 12 April 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Hujan Melanda Batam, Pantai Melayu Masih Sepi Pengunjung

Libur Lebaran 2024 ini diwarnai dengan cuaca hujan di Kota Batam, sehingga tempat-tempat wisata outdor masih sepi peminat.