TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyatakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mesti memastikan bahwa pendidikan di Indonesia bermuatan materi toleransi.
"Tantangan Pak Nadiem disamping inovasi cara belajar mengajar, adalah memastikan dalam cara belajar mengajar ada materi yang bermuatan membangun toleransi yang baik," kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam kepada Tempo hari ini di kantornya, Kamis, 28 November 2019.
Anam juga menyebut pentingnya Mendikbud Nadiem memastikan kebijakan pendidikan yang bersifat segregatif berdasarkan identitas tertentu dapat dihapuskan.
Dia khawatir jika segregasi di tingkat pendidikan tak ditangani, Indonesa bisa terpecah-belah.
Menurut dia, Nadiem Makarim juga mesti meninjau ulang skema tiap sekolah yang memiliki latar belakang identitas tertentu. "Atau dipastikan, sekolah itu mencerminkan model pendidikan yang toleran."
Komisioner Komnas HAM ini mencontohkan, bagaimana sekolah memastikan anak didik bermain dengan teman yang berbeda latar belakang. Kebiasaan tersebut akan membangun pondasi negara yang kuat.
Anam menegaskan bahwa anggapan Indonesia adalah negara yang toleran dan bergotong-royong mestinya tak hanya menjadi jargon.
"Kalau pendidikan segregatif enggak diselesaikan pak Nadiem, jangan mimpi nanti ada gotong-royong. Kita bisa pecah karena perbedaan yang tidak bisa kita kelola."