INFO NASIONAL — Tempo kembali menggelar Ngobrol@tempo. Kali ini, acara yang didukung Sinar Mas Land bertajuk "Cashless, Less Worry: Transformasi Digital di Pasar Tradisional", digelar di Dermaga Resto, The Breeze BSD City, Rabu, 27 November 2019.
Dalam opening speech, Direktur Utama Tempo Media Group, Toriq Hadad, mengatakan terjadi kontradiksi antara pasar rakyat/pasar tradisional dengan kemajuan digital saat ini. Di pasar rakyat transaksi didominasi dengan pembayaran tunai, sedangkan kemajuan teknologi mendorong pembayaran cashless atau non tunai.
Baca Juga:
Kendati demikian, Toriq optimistis jika cashless akan semakin luas digunakan sebagai alat pembayaran termasuk di pasar rakyat. “Saya optimistis, cashless akan melanda masyarakat Indonesia,” ucapnya.
Toriq mengakui jika dalam setiap perubahan selalu ada tantangan. Namun, dengan dukungan pemerintah, kelak cashless society akan jadi bagian dari masyarakat.
Head of Corporate Communication and Public Affair Division Sinar Mas Land, Panji Himawan, mengatakan cashless akan menjadi suatu kebutuhan yang tidak terelakkan lagi. Dua pasar modern yang dikelola Sinar Mas Land telah menerapkan cashless.
Baca Juga:
Bahkan, salah satu pasar Sinar Mas Land yang telah empat kali dikunjung Presiden Joko Widodo diklaim dapat menjadi contoh pasar yang akan dikembangkan pemerintah.
Sementara itu, dalam diskusi yang dipandu Direktur Tempo.co, Burhan Solihin, Ngobrol@tempo menghadirkan narasumber yakni Kasi Fasilitasi Ekosistem Platform Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Tita Ayuditya Surya; Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Tangerang, Tini Wartini; Direktur Eksekutif DPP Asparindo BSD Tangerang, Suhendro; dan Head of Product Development Sinar Mas Land, Ramadhany Herlambang.
Tita mengatakan cashless di pasar rakyat/tradisional kini ikut ditangani oleh Kementerian Kominfo, lantaran Presiden Joko Widodo memberikan concern yang besar pada pasar rakyat. “Beliau nggak mau pasar rakyat, pasar tradisional ini ketinggalan dengan retail pasar modern. Beliau waktu itu minta akhir tahun 2018, non tunai harus masuk pasar,” ujar Tita.
Kementerian Kominfo selaku fasilitator kemudian berkolaborasi dengan beberapa penyedia teknologi, Kementerian Perdagangan dan dinas-dinas di daerah untuk melakukan pengenalan dan pemanfaatan ke pasar rakyat.
Sementara itu, Tini mengatakan, cashless belum dilakukan di pasar rakyat di Kabupaten Tangerang lantaran Bupati Ahmed Zaki Iskandar tengah fokus melakukan revitalisasi pasar rakyat menjadi pasar bersih.
Rencananya, pada 2020, mereka akan membuat program persiapan sarana dan prasarana menuju digitalisasi dari pasar tradisional yang kumuh, becek, dan bau menjadi pasar yang nyaman.
“Secara de facto, Kabupaten Tangerang belum menerapkan transformasi digital untuk pasar tradisional,” kata Tini.
Di sisi lain, Asparindo telah melakukan digitalisasi mulai dari e-retribusi hingga pemesanan barang kulakan maupun grosir. Dikatakan Suhendro, sebanyak 10 persen pasar rakyat telah menggunakan cashless. Keuntungannya, yakni terjadi peningkatan pendapatan pasar dengan rata-rata 20 persen, meminimalisir tingkat kebocoran dan data base pasar menjadi tertib dan rapi.
Ramadhany Herlambang mengatakan cashless tidak sulit disosialisasikan di pasar modern Sinar Mas Land. Sebab, umumnya para pedagang telah mengenal sistem ini. Kendati demikian, untuk mendukung digitalisasi cashless, Sinar Mas Land berkomitmen membangun infrastruktur yang baik, mulai dari pemasangan serat optik jaringan telekomunikasi hingga keamanan melalui video security. (*)