TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai NasDem Saan Mustopa mengatakan, partainya tengah mengkaji penambahan masa jabatan presiden. Ia menyebut tengah menghimpun masukan-masukan masyarakat dan kajian akademis.
“Kalau NasDem sejauh ini belum menentukan sikap karena kita masih ingin menghimpun masukan dari masyarakat,” kata Saan saat dihubungi, Selasa 26 November 2019.
Ia mengatakan NasDem tengah menghimpun masukan terkait amendemen dari masyarakat. Sikap apa terkait amandemen itu menurutnya tak sebatas soal Garis Besar Haluan Negara tapi juga hal lain.
Menurutnya NasDem berpandangan untuk menambah masa jabatan presiden, demi terjadinya kesinambungan pembangunan. Ia menyayangkan bila presiden yang memiliki program baik namun harus terhenti karena terbatas oleh masa jabatan.
“Kan sayang, ketika berganti akan ganti kebijakan, kesinambungannya kan terhenti,” ucap dia.
Saan menyebut saat ini mereka tengah mendiskusikan usulan tersebut, dan dikaji. NasDem akan mengundang akademisi, dan melakukan kajian secara komprehensif di fraksi mau pun di partai.
“Jadi kami mewacanakan itu ke publik, dan kami sedang menyerap, sikap publik seperti apa soal GBHN, soal MPR, soal masa jabatan presiden,” kata dia.
Targetnya sebelum masuk masa sidang II, NasDem sudah merampungkan kajian dan merumuskan sikap mereka terkait penambahan masa jabatan presiden tersebut. “Mudah-mudahan nanti sebelum masuk masa sidang II kami sudah bisa matangkan terkait sikap kami seperti apa.”