TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengaku sedang menggagas jalan cepat bagi mahasiswa Indonesia yang ingin mendapatkan gelar PhD atau Doctor of Philosophy di Amerika Serikat. "Saya sedang menggagas bersama Mendikbud, membuka jalur cepat PhD ke AS untuk universitas top dunia," kata Moeldoko dalam diskusi CEO Talk di Hotel Raffles, Jakarta, Selasa, 26 November 2019.
Moeldoko menjelaskan, program ini akan dimulai tahun depan untuk 100-200 mahasiswa. Gagasan ini sebetulnya sudah dirancang bersama Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi sebelumnya, M. Nasir. Konsepnya, mahasiswa yang sudah diseleksi harus masuk asrama terlebih dulu di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi selama dua tahun.
Kemudian, selama dua tahun itu, mereka harus melakukan riset dengan dibimbing oleh profesor dari AS. Riset akan dibiayai oleh negara. Selanjutnya, calon PhD ini akan dikirim ke sejumlah universitas top di AS, salah satunya Universitas Chicago.
Menurut Moeldoko, ada empat bidang studi kuliah doktoral yang diutamakan, salah satunya adalah komputer. "Prioritas komputer ya, karena bisa menjadi awal dan berikutnya," ujarnya.
Rencananya, pembiayaan studi PhD ini akan diambil dari dana yang dialokasikan ke Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). "Sudah kami putuskan pembiayaan nanti diambil dari LPDP. Jadi enggak ada masalah. Menteri Keuangan juga sudah setuju, Presiden maunya segera dilaksanakan."