TEMPO.CO, Jakarta-Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi jengah dengan pertarungan dua elite Golkar yang berebut kursi ketua umum, Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo alias Bamsoet.
Dedi berharap dua tokoh tersebut bisa duduk bersama dan berkompromi demi kepentingan partai. "Silakan saja Anda berdiskusi, dialog, kompromi, ujung-ujungnya hanya persoalan jabatan, ya kompromikan jabatan itu," kata Dedi kepada Tempo, Senin, 25 November 2019.
Dedi mengaku mendengar bahwa yang dipersoalkan ialah tidak diakomodasinya para pendukung Bamsoet untuk menjadi pimpinan alat kelengkapan Dewan Perwakilan Rakyat. Kubu Bamsoet menuding Airlangga--ketua umum Golkar inkumben--ingkar janji lantaran tidak memfasilitasi pendukung Bamsoet di kursi pimpinan AKD.
Sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR, Dedi menyatakan siap mundur demi kompromi Bamsoet dan Airlangga. Dia mengaku legawa jabatannya itu diberikan kepada pendukung Bamsoet. "Saya Wakil Ketua Komisi IV, jika kursi itu baik untuk kompromi, silakan. Saya bersedia mundur untuk kepentingan partai," ujar mantan Bupati Purwakarta ini.
Sejauh ini DPD Golkar Jawa Barat mendukung Airlangga Hartarto untuk kembali menjadi ketua umum Golkar. Dedi mengklaim, 27 DPD kabupaten/kota di Jawa Barat solid mendukung Menteri Koordinator Perekonomian itu untuk kembali menjadi ketua umum.
Dedi juga menanggapi kubu Bamsoet yang mengancam akan menggelar musyawarah nasional tandingan. Menurut dia, semua kader harus menjaga Golkar tetap solid jika memang mencintai partai beringin itu. "Bagi kita Golkar bukan sekadar munas. Kalau belum apa-apa sudah mau bikin munas tandingan, ya, bagaimana," ujarnya.
BUDIARTI UTAMU PUTRI