Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peladang Sanggau Menangguk Laba Tanpa Membakar Lahan

image-gnews
Daniel, petani Dusun Sungai Langer, Kabupaten Sanggau, Kalbar, menanam 11 tanaman di ladangnya seluas 1,3 hektare. Lewat metode Sanggau Farming System (SFS) padi, pisang, lada, cabai dan buah-buahan telah menjadi sumber pendapatannya. (dok Sinarmas)
Daniel, petani Dusun Sungai Langer, Kabupaten Sanggau, Kalbar, menanam 11 tanaman di ladangnya seluas 1,3 hektare. Lewat metode Sanggau Farming System (SFS) padi, pisang, lada, cabai dan buah-buahan telah menjadi sumber pendapatannya. (dok Sinarmas)
Iklan

INFO NASIONAL — Terdapat 11 jenis tanaman dan buah-buahan tumbuh subur di lahan seluas 1,3 hektare milik Daniel, 37 tahun, petani asal Dusun Sungai Langer, Desa Mengkiang, Kecamatan Sanggau Kapuas, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Padi beras hitam, kopi, cabai, lada, petai, dan jengkol ditanam berdampingan dengan pisang, jeruk, sirsak, durian, dan nangka. 

Daniel membagi lahan ladangnya ke dalam beberapa area atau jalur untuk menciptakan variasi tanaman sehingga lahan bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan. 

Hasil pertanian yang sebelumnya hanya digunakan untuk konsumsi keluarga, kini mampu memberikan peningkatan pendapatan. Dari 300 pohon pisang yang berasal dari empat jenis, Daniel memperoleh pendapatan Rp 600 ribu per pekan. Sedangkan dari cabai dan lada, dia mendapatkan Rp 400 ribu sebulan. “Dengan kegiatan berladang ini, saya bisa mendapatkan Rp 1 juta seminggu,” ujarnya.

Tanah warisan orang tua ini dulunya dipenuhi pohon-pohon karet tua berusia puluhan tahun. Kontur tanahnya pun tidak rata, hampir 70 persen landai dengan tingkat keasaman tinggi. Tapi hal itu tak mengurangi semangat Daniel yang bertekad menjadi petani ladang.

Yang membedakan Daniel dengan para petani di Dusun Sungai Lenger adalah dia telah meninggalkan teknik pembukaan lahan dengan cara dibakar dan berpindah-pindah. Mayoritas petani di sana masih membuka lahan dengan dibakar dan ladang berpindah-pindah karena sudah menjadi tradisi turun-temurun.

“Untuk mengubah perilaku dari pertanian yang berpindah-pindah, maka saya harus membujuk warga secara perlahan-lahan. Harapannya kalau saya bisa mengajak lima KK untuk menerapkan praktik pembukaan lahan tanpa bakar (PLTB) maka lahan terbakar atau titik api akan berkurang 5 hektare per tahun,” katanya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Daniel mengenal PLTB melalui program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) yang diperkenalkan PT Finanntara Intiga, unit usaha Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas di Kalimantan Barat. Program DMPA mendukung masyarakat untuk mengelola lahan dengan metode agroforestri, yakni bercocok tanam tumpang sari hortikultura (sayur dan buah), tanaman pangan, peternakan, dan perikanan. Selain itu, membangun industri kecil-menengah untuk olahan pangan dan kerajinan tangan untuk dijual sebagai alternatif sumber penghasilan keluarga.

PLTB yang dilakukan Daniel menggunakan metode Sanggau Farming System (SFS). Ada dua prinsip Sanggau Farming System  yakni prinsip penghasilan dan prinsip penataan. Prinsip penghasilan dibagi menjadi tiga, yakni tanaman yang bisa memberikan penghasilan harian seperti sawi kampung, mentimun, bayam, pendapatan bulanan seperti pisang, lada, cabai, dan penghasilan tahunan yakni kopi, padi, jeruk, sirsak, durian, nangka, petai, dan jengkol.

Metode ini juga berpegang ada prinsip penataan lahan yang mensyaratkan lima hal, yaitu tata ruang, tata waktu, tata kelola, tata pengairan, dan tata niaga. Dengan metode SFS, produktivitas lahan meningkat sekaligus memelihara kelestarian alam dan lingkungan sekitar. Saat ini Daniel baru bisa mengajak tiga kepala keluarga di Dusun Sungai untuk melakukan praktik PLTB. “Saya berharap dengan membuktikan hasil yang saya peroleh dengan cara seperti ini, warga lainnya juga bisa mengikuti,” katanya. 

Sebagai orang pertama dan yang paling konsisten menerapkan PLTB di Sanggau, upaya Daniel mendapat perhatian dari pemerintah kabupaten setempat. Bersama 12 kelompok tani, dia diminta pendapat dan sarannya oleh Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Sanggau yang berencana menerapkan praktik PLTB seluas 300 hektare di tiga dusun pada 2020.

Pria tamatan SMK ini juga diundang menjadi pembicara dalam Forum Diskusi Pojok Iklim yang diadakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada 13 November 2019. Usaha Daniel pun telah mendapat penghargaan Program Kampung Iklim dari KLHK pada 2017 karena memelopori praktik PLTB. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

7 November 2022

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

Agar ban tubeless Anda mampu bertahan lama, pasti harus diperlakukan dengan baik sehingga tidak cepat rusak.


Guru TIK Batam Makin Melek Digital

29 Agustus 2022

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam | Foto: KEMENKOMINFO
Guru TIK Batam Makin Melek Digital

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam


Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

27 Februari 2022

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

Integrasi memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan umum perkotaan di Palembang dan sekitarnya.


Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

27 Februari 2022

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

Gus Muhaimin mengaku spirit perjuangan Kiai Abbas akan terus dikenang sepanjang masa.


Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

27 Februari 2022

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

Kuota tersebut dimanfaatkan untuk nelayan lokal, bukan tujuan komersial (penelitian, diklat, serta kesenangan dan rekreasi), dan industri


BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

19 Februari 2022

(Ki-ka) Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan bersama sekitar 300 diaspora Indonesia yang hadir secara virtual dalam Acara Silaturahmi Daring Diaspora Indonesia, Sabtu (19/2/2021).
BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

Kolaborasi diaspora dengan perbankan nasional merupakan upaya untuk terus menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri.


Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

19 Februari 2022

Mesin ATM BNI
Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

Heboh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mendapatkan kado ulang tahun mesin ATM dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).


Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

19 Februari 2022

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

Tes pramusim MotoGP yang telah digelar pada 11 Maret 2022 menjadi pelajaran penting menghadapi race MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti.


Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

19 Februari 2022

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia.


HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

19 Februari 2022

Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, MA
HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

Sikap yang memaksakan tetap berlakunya Permenaker 2/2022 itu bisa menciderai nilai kemanusiaan dan keadilan dalam Pancasila.