TEMPO.CO, Yogyakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai falsafah Jawa yang berbunyi alon-alon waton kelakon atau biar lambat asal terwujud sulit diterapkan menghadapi perubahan zaman atau revolusi industri 4.0 saat ini.
"Kita mungkin harus melupakan filosofi alon-alon waton kelakon, karena tuntutannya saat ini kecepatan," ujar Ma'ruf dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Yogyakarta pada Minggu lalu, 24 November 2019.
Menurut dia, Indonesia tak boleh terjebak pada perubahan yang cepat itu. Tetapi juga harus memperhatikan aspek ketepatan dan kemanfaatannya.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan khawatir jika masyarakat Indonesia berpola pikir asal cepat saja di era industri.4.0 ini, hasilnya juga tak baik.
Di sisi lain, tak cukup jika masyarakat Indonesia hanya diam menjaga sesuatu dari masa lalu yang dianggap baik tapi tanpa berinovasi.
"Inovasi perlu agar kita menghasilkan hal lebih baik lainnya dan mentransformasikannya dengan tradisi baik sehingga tercipta sesuatu yang baik," kata Ma'ruf Amin.