TEMPO.CO, Yogyakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin membeberkan tentang khilafah dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Dia juga meyakinkan mengapa Indonesia harus mempertahankan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Tidak boleh kita mengubah NKRI menjadi bentuk negara lain, seperti khilafah," katanya di Dalem Habib Hilal Alaidid di Yogyakarta pada Minggu malam lalu, 24 November 2019.
Ma'ruf Amin lalu menceritakan bahwa dia pernah ditanya apakah khilafah yang Islami tidak bisa menggantikan NKRI.
"Saya bilang, khilafah itu memang Islami. Tapi bukan hanya khilafah saja yang Islami."
Ma'ruf menuturkan banyak contoh negara dengan penduduk mayoritas Islam namun dalam membentuk negaranya tidak mengambil bentuk khilafah.
"Kerajaan juga bisa Islami, seperti Saudi Arabia. Keemiran juga Islami, seperti Kuwait. Mesir tak kurang ulama di sana tapi mendirikan negaranya dengan bentuk republik," tuturnya.
Ma'ruf lantas menjelaskan di acara yang digelar NU Provinsi DIY itu bahwa Indonesia melalui para pendiri bangsa sudah memiliki kesepakatan saat membentuk negara ini, yakni NKRI dengan dasar Pancasila.
Menurut dia, boleh saja melakukan perubahan-perubahan. "Tapi tidak boleh mengubah sesuatu yang sudah disepakati."
Oleh sebab itu, Ma'ruf Amin meyakini, paham lain yang mencoba masuk Indonesia untuk menggantikan bentuk NKRI yang sudah disepakati pendiri bangsa, bakal terpental.
"Bukan karena ditolak melainkan tertolak."