INFO NASIONAL — Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, yang akrab disapa Bamsoet menilai hubungan Indonesia dengan negara-negara Afrika Utara, seperti Maroko, punya peluang besar untuk ditingkatkan, khususnya dalam menarik investor. Kini, tugas berat Tim Ekonomi Kabinet Indonesia Maju untuk fokus mendukungnya dengan menciptakan iklim investasi yang sehat.
"Mari ciptakan iklim investasi yang sehat, khususnya dalam perizinan dan perpajakan yang kompetitif, sehingga investor berbondong-bondong datang ke Indonesia," ujar Bamsoet saat bertemu Duta Besar Maroko untuk Indonesia, H. E. Ouadia Benabdellah, di Ruang Kerja Ketua MPR RI, Jakarta, Selasa, 19 November 2019.
Bamsoet tidak ingin peluang besar masuknya investor terhambat hanya karena proses perizinan yang rumit dan berbelit. Padahal, sebagaimana disampaikan Duta Besar Ouadia, berbagai negara sudah ingin investasi ke Indonesia, namun kebanyakan masih menunggu action berupa regulasi yang memudahkan.
"Dukungan Tim Ekonomi yang fokus mengurus perekonomian, ditunjang dengan legislatif yang mengurus politiknya akan semakin memperkuat Presiden Joko Widodo dalam membangun perekonomian nasional. Investor datang, lapangan pekerjaan semakin terbuka, kesejahteraan rakyat pada akhirnya akan meningkat," kata Bamsoet.
Khusus mengenai hubungan dagang Indonesia dengan Maroko, Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini berharap defisit neraca perdagangan yang terjadi pada Indonesia di tahun 2018 sebesar US$ 5.621 juta bisa diseimbangkan di periode mendatang. Dengan nilai total perdagangan kedua negara di tahun 2018 mencapai US$ 175.985 juta, potensi perdagangan kedua negara masih terbuka lebar.
"Selain ingin berinvestasi di Indonesia, Maroko juga membuka peluang perusahaan-perusahaan Indonesia berinvestasi disana. Maroko menjamin pajak dan perizinan yang mudah. Peluang ini harus segera ditangkap oleh Tim Ekonomi Kabinet Indonesia Maju, sehingga bisa menjembatani perusahaan-perusahaan Indonesia, khususnya BUMN, untuk ekspansi ke Maroko," ujar Bamsoet. (*)