TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh bercerita hubungannya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, kini baik-baik saja.
Menurut Paloh, masyarakat banyak yang tidak mengetahui bahwa ia punya hubungan kedekatan yang cukup panjang dan lama, hingga puluhan tahun dengan Megawati. Sehingga, dia menganggap wajar dinamika dalam hubungan itu.
"Jangankan salaman, cubitan pun sudah terjadi beberapa kali dalam semangat pertemanan," ujar Surya Paloh seperti dikutip dari Majalah Tempo edisi 18-24 November 2019.
Selain mengenal Mega secara pribadi, Paloh juga mengaku bahwa dirinya merupakan sahabat dari mendiang Taufiq Kiemas, suami Megawati.
Ihwal viralnya video Megawati tidak menyalami Paloh saat pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat beberapa waktu lalu, bos Media Group itu enggan berspekulasi negatif. "Waktu itu saya berpikir, dia pasti gak ngeliat aja. Tapi memang kamera bicara berbeda. Interpretasi bermacam-macam," ujar dia.
Paloh juga menampik bahwa hubungannya dengan PDIP menjadi renggang karena beredar isu bahwa kejaksaan pada era Muhammad Prasetyo menekan kader PDIP agar pindah partai.
"Harus saya katakan, itu tidak ada. Itu terlalu salah. Bu Mega dekat, sama-sama ada kepentingan menjaga. Sekarang tanya sama Prasetyo, apa yang pernah saya campuri. Saya pernah enggak ke rumahnya? Pernah enggak ke kantornya? Pernah telepon apa sama dia?," ujar Paloh.
Kabar keretakan Surya Paloh dengan Megawati ini menyeruak seiring pergantian Jaksa Agung. Paloh dikabarkan ingin mempertahankan H.M. Prasetyo sebagai Jaksa Agung. Belakangan, Presiden Joko Widodo menunjuk ST Burhanuddin sebagai kepala Korps Adhyaksa.