TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Utara menyatakan belum menerima laporan adanya kerusakan rumah dan infrastruktur mau pun korban jiwa akibat gempa, hingga Jumat pagi 15 November 2019. "Sejauh ini belum ada laporan kerusakan infrastruktur maupun korban jiwa pascagempa. Tapi kami terus memantau perkembangan informasi terkini," kata Sekretaris BPBD Maluku Utara, Ali Yau, hari ini.
Ali juga meminta kepada BPBD kabupaten/ kota untuk tetap memantau perkembangan terkini. Meski pun sejauh ini belum ditemukan kerusakan dan korban jiwa.
Wilayah Jailolo Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, diguncang gempa berkekuatan 7,1 magnitudo pada 01.15 WIT atau 23.17 WIB, Jumat, 15 November. BMKG merilis peringatan dini tsunami, namun sekarang peringatan sudah dicabut kembali.
Begitu pun Pemerintah Provinsi Maluku Utara. Menurut Gubernur Abdul Gani Kasuba, pihaknya telah menginstruksikan kepada instansi agar turun ke lapangan mengecek keadaan pascagempa. Namun sejauh ini belum ada laporan mengenai kerusakan rumah mau pun infrastruktur dan korban jiwa.
Abdul mengimbau masyarakat yang terdampak gempa pada tetap tenang, berikhtiar, dan tidak terpancing berbagai isu yang tidak benar. "Masyarakat agar tetap tenang tidak terpancing dengan berbagai isu tidak bertanggung jawab."
FIKRI ARIGI | ANTARA