TEMPO.CO, Jakarta -Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mengimbau masyarakat Maluku Utara dan Sulawesi Utara untuk tetap waspada terhadap gempa susulan.
"BMKG masih mencatat sebanyak 28 gempa susulan masih terjadi. Catatan kami kekuatan gempa bervariasi paling kecil 3,2 dan paling besar 5,9 magnitudo. Yang paling besar dirasakan 1 kali di daerah Bitung, Ternate dan Manado," ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat, 15 November 2019.
Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,1 mengguncang Maluku Utara pada Kamis malam, 14 November 2019. BMKG sempat merilis peringatan dini tsunami sesaat setelah gempa terjadi. Sekitar dua jam kemudian, peringatan dini tsunami itu dicabut.
Titik gempa terjadi di 137 kilometer barat laut Jailolo, Maluku Utara. Adapun kedalaman gempa berada pada 73 kilometer di laut perbatasan perairan sekitar Sulut dengan Malut.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau kepada masyarakat untuk kembali ke tempat masing-masing usai peringatan gempa yang berpotensi tsunami tersebut dicabut. Meski diimbau untuk kembali ke rumah, dia tetap meminta masyarakat untuk terus waspada.
"Namun demikian, juga dihimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada, bukan terhadap tsunami tetapi terhadap gempa susulan, karena diperkirakan masih akan terus terjadi," ujar Dwikorita saat mengelar konferensi pers di kantornya, Jumat.
Selain itu, Dwikorita juga mengimbau masyarakat yang kembali ke rumah untuk meninjau bangunan yang ada di sekitar termasuk rumah. Hal ini untuk memastikan bahwa bangunan yang ditempati untuk tinggal tidak rusak sehingga tidak membahayakan.