TEMPO.CO, Jakarta - Politikus PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan mundur dari kader partainya jika ditunjuk menjadi bos atau direktur utama Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Tentu Ahok akan mundur dari partai, bila dia memutuskan untuk berkiprah di BUMN. Rute baru yang akan menjadi ujian bagi kompetensi dan integritasnya," ujar Hendrawan lewat pesan singkat pada Rabu malam lalu, 13 November 2019.
Hendrawan menuturkan dirinya belum mengetahui apakah Ahok sudah menyampaikan surat pengunduran diri atau belum.
"Cek ke Sekjen (PDIP) ya," ujar dia.
Sampai berita ini ditulis, Tempo masih menunggu konfirmasi dari Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.
Dua sumber di lingkup internal Kementerian BUMN membenarkan soal rencana pengangkatan Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina. Rencananya Ahok resmi menjabat Komisaris Utama Pertamina menggantikan Tanri Abeng pada akhir November ini.
Kabar bergabungnya Ahok ke salah satu BUMN merebak setelah bekas Gubernur DKI Jakarta itu datang memenuhi undangan Menteri BUMN Erick Thohir pada Rabu pagi lalu.
Dalam pertemuan selama satu setengah jam itu, Ahok mengaku banyak berdiskusi dengan Erick seputar perusahaan BUMN.
Sebelum meninggalkan Kementerian, Ahok menuturkan diminta terlibat di salah satu perusahaan pelat merah. Ia pun menerima tawaran tersebut. Namun, soal posisi yang akan ditempati, Ahok mengaku tidak tahu.
"Jabatannya apa dan BUMN mana, saya tidak tahu, silakan tanya ke Pak Menteri," ucap Ahok.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan Ahok bertemu Menteri BUMN Erick Tohir untuk membicarakan mengisi kekosongan posisi di salah satu perusahaan BUMN.
Apakah Ahok dipastikan akan menjadi bos Pertamina, Arya menjawab, "Hahahahaha."
DEWI NURITA I KORAN TEMPO