TEMPO.CO, Jakarta-Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Ali tiba-tiba muncul di Restoran Gado-gado Boplo, Cikini, Jakarta Pusat saat berlangsungnya konferensi pers Patrice Rio Capella, Ahad, 10 November 2019. Ali datang dan menginterupsi pernyataan sikap salah satu pendiri NasDem itu tentang kondisi partai besutan Surya Paloh saat ini.
"Terlalu banyak energi yang dikeluarkan untuk hal-hal yang tidak perlu. Menurut saya sekali ini Partai NasDem di luar dari rel yang saya pahami," kata Rio dalam pernyataanya.
Saat itulah Ahmad Ali tiba-tiba memanggil Rio yang tengah duduk di panggung. "Mas Rio, Mas Rio," kata Ali.
Rio Capella sempat diam sejenak, namun kemudian melanjutkan pembicaraannya. "Mohon maaf kepada seluruh Partai NasDem saya tidak bisa hadir untuk memenuhi undangan hari peringatan HUT NasDem," ujarnya.
Seusai acara, Ahmad Ali tampak berusaha mendekat Rio Capella untuk mengajaknya bicara. Namun Rio tak menggubris dan malah meladeni pertanyaan wartawan.
Sembari berjalan menuju luar restoran, Ahmad Ali meminta agar Rio tak emosional. Terdengar juga dia menyebut bahwa Rio sudah menjadi pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. "Kau kan sudah jadi pengurus PDIP, tak usahlah marah-marah begitu," kata Ali.
Ketua Fraksi Partai NasDem di Dewan Perwakilan Rakyat ini sempat meminta Rio duduk bersama di lantai 1 restoran untuk bicara. Namun Rio lagi-lagi menolak. "Nanti kita bicara. Aku sedang wawancara ini," kata Rio Capella.
Rio Capella sebelumnya mengatakan dirinya memang bergabung ke sebuah partai. Dia mengatakan kepindahannya itu akan diumumkan dalam satu dua hari ini. Namun dia tak mau membeberkan partai mana yang dia maksud. Saat dikonfirmasi ihwal celetukan Ali, dia juga tak berkomentar. "Kita juga lihat besok, resminya seperti apa, kita lihat besok," kata Capella.
Rio Capella sebelumnya menyebut Partai NasDem sudah melenceng jauh dari tujuan awal didirikan pada 26 Juli 2011. Dia menilai NasDem sudah bergeser dari semangat restorasi Indonesia dan menjadi restoran politik.
Mantan Ketua Umum NasDem itu berujar partainya tidak lagi memperjuangkan kepentingan rakyat dan partai secara keseluruhan, melainkan kepentingan sejumlah elite dan kelompok tertentu di Partai NasDem.
Ia juga menyinggung manuver Surya Paloh yang menemui pimpinan partai politik lain di luar koalisi Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Menurut dia, manuver itu tak sesuai adab ketimuran tentang sopan santun.
Rio Capella menjadi politikus Partai NasDem hingga 2015. Pada Desember 2015, dia divonis 1,5 tahun penjara atas perkara korupsi dana bantuan sosial di Kejaksaan Agung.
BUDIARTI UTAMI PUTRI