TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengaku sudah mengirimkan surat pengunduran diri dari Partai Demokrat lantaran akan bergabung ke Partai Gelora Indonesia besutan Fahri Hamzah. Surat pengunduran diri itu dia sampaikan kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY dan DPD Demokrat Jawa Barat.
Meski belum mendapat balasan, Deddy meyakini SBY memahami keputusannya itu. "Pak SBY juga orang sangat memahami lah terhadap hal tersebut. Saya yakin itu," kata Deddy kepada Tempo, Jumat, 8 November 2019.
Deddy mengatakan dia mundur dengan cara yang baik dari partai berlambang bintang mercy itu. Dia pun menyebut urusan mundur dan pindah partai sebagai hal biasa.
"Masalah pindah partai kan tidak masalah, selama masih ada di Indonesia. biasa-biasa saja, jelas landasan kami semua partai UUD 45 dan Pancasila," kata mantan anggota Majelis Pertimbangan Daerah Demokrat Jawa Barat ini.
Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengatakan partainya menghormati keputusan Deddy Mizwar itu. Jansen juga berujar akan tetap berhubungan baik dengan Deddy.
"Kami hargai dan hormati, memang realitas politik di Indonesia hari ini kan, gampang sekali orang pindah-pindah partai dengan motif dan tujuannya masing-masing," ujar Jansen.
Namun Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief sebelumnya mengkritik hal ini. Dia menilai partai anyar itu akan rapuh jika merekrut dengan membajak kader dari partai lain. "Mana mungkin ada arah baru dengan orang lama yang tanpa loyalitas seperti Deddy Mizwar," ujar Andi Arief, Kamis, 7 November 2019.