TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri peringatan maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 1441 Hijriah bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 8 November 2019.
Acara peringatan itu diisi dengan uraian hikmah yang dibawakan Guru Besar UIN Walisongo Semarang Abdul Jamil tentang Nabi Muhammad yang menjadi figur panutan dan keteladanan.
Usai uraian hikmah, Menteri Agama Fachrur Razi kemudian mempersilakan Jokowi dan Ma'ruf untuk menyampaikan sambutan utama. "Kami berharap pada Bapak Presiden dan Wapres berkenan menyampaikan sambutan utama," kata Fachrur.
Dalam peringatan maulid di tahun sebelumnya, Jokowi biasanya yang memberikan sambutan. Pada tahun lalu, misalnya, Jokowi menghadiri peringatan maulid di Pekalongan, Jawa Tengah. Mantan Wali Kota Solo itu mengajak masyarakat merenungi bahwa Nabi Muhammad SAW diutus Allah untuk menjadi rahmat bagi semesta alam. Namun tahun ini Ma'ruf lah yang maju dan menyampaikan sambutan.
Saat ditanya alasannya tak memberikan sambutan di peringatan kali ini, Jokowi mengatakan bahwa ia menghormati Ma'ruf Amin. "Itu penghormatan pada beliau. Beliau kan ahlinya. Bener kan tadi kan? Apa yg beliau sampaikan tadi, itulah yang harusnya kita kerjakan. Saling mengisi," kata Jokowi.
Adapun dalam sambutan, Ma'ruf menyampaikan bahwa pemerintah ingin mencontoh semangat perubahan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW saat mengubah akidah, cara berpikir, dan berperilaku manusia.
"Semangat perubahan seperti yang dilakukan Rasulullah itulah yang ingin kita contoh dan teladani dalam rangka membangun Indonesia, Indonesia yang lebih baik," ujar Ma'ruf.
