TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan menceritakan alasan kenapa matanya yang ada di dalam video viral terlihat seperti baik-baik saja.
Ia mengatakan video itu diambil sebelum menjalani operasi mata osteo odonto keratoprosthesis--metode operasi bagi pasien dengan cidera kornea. Novel menjalani operasi di Singapore National Eye Centre pada 17 Agustus 2017. Operasi dilakukan untuk membersihkan mata dari katarak dan menyedot cairan glukoma di bola mata yang terluka. Kemudian, dilanjutkan dengan mencabut dan meleburkan satu gigi, serta memotong dan mencabut gusi yang digunakan untuk melapisi mata.
Novel menturkan bila orang melihat kondisi matanya sebelum operasi, pasti akan menganggap matanya baik-baik saja, tidak berwarna merah seperti sekarang dan bening seperti kelereng. "Tapi sebenarnya selnya justru sudah banyak yang mati dan fungsi melihatnya sangat kurang," kata dia ketika dihubungi Selasa, 5 November 2019.
Dalam operasi itu, dokter membuat retina artifisial dari gigi yang dibentuk menjadi ring dan membuat pelapisnya dengan lapisan tipis yang ada di kulit gigi. Artifisial tersebut kemudian ditanam ke dalam pipi untuk menjadi retina baru.
Menurut Novel, setiap perawatan yang dia jalani selalu dilaporkan ke pimpinan KPK. Ia mengatakan ada pula pegawai KPK lainnya yang selalu menemaninya selama perawatan dan mengetahui kondisi sebenarnya.
Sebelumnya beredar sebuah video Novel sedang duduk sambil didorong di kursi roda. Rekaman merupakan liputan Net TV. Dari rekaman itu terlihat Novel menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan si wartawan mengenai kondisi kesehatan, khususnya mata. "Setiap hari, kata dokter menunggu proses karena harus bertahap ya," jawab Novel.
Pengunggah video itu menyertakan keterangan tertulis yang tak sesuai fakta. "Mata Novel Baswedan saat baru ditayangin di NET TV 18 april 2017..!?dia kaget dg tiba2 kemunculan wartawan NET, liat matanya dan pipi mulus pdhl baru kasus penyiraman," tulis si empunya akun akun itu.
Dari video itu, sejumlah pemilik akun media sosial di Twitter lantas menuduh adanya rekayasa dalam penyiraman air keras terhadap Novel. Akun-akun itu mencuit dengan narasi soal adanya skenario di kasus Novel Baswedan. "Mungkin dulu Novel Baswedan cuma kena tetes air keras, bukan disiram air keras macam vokalisnya saint loco yang mukanya melepuh semua," tulis pemilik akun @Agung***.