TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, menyindir manuver politik Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang mulai safari ke sejumlah partai di luar koalisi Jokowi.
Hasto menganggap, setiap partai politik memiliki strategi masing-masing. Jika partai tertentu membangun strateginya dengan cara bertemu elit, kata Hasto, maka PDIP membangun persahabatan dengan partai-partai politik dan menempatkan konsolidasi partai di tengah rakyat sebagai skala prioritas.
Baca Juga:
"Itu adalah satu-satunya manuver politik PDIP. Manuver di tengah rakyat, bukan di tengah elit," kata Hasto lewat keterangan tertulis pada Senin, 4 November 2019.
Menurut Hasto, partai pada hakikatnya partai harus turun ke masyarakat setelah kontestasi politik selesai. "Sudah saatnya kita menyatu dengan rakyat, mencari solusi yang terbaik bagi rakyat, itu harus menjadi terpenting dari skala prioritas dari elit politik," ujar Hasto.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bertemu dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Rabu, 30 Oktober 2019. Selanjutnya, Nasdem juga merencanakan pertemuan dengan partai di luar koalisi pemerintahan, yakni; PAN dan Demokrat.
Wakil Ketua MPR dari Fraksi NasDem, Lestari Moerdijat membantah bahwa partainya sedang bermain mata dengan partai di luar koalisi. Dia mengklaim, pertemuan dengan oposisi itu hanya sebagai bentuk silahturahmi.
NasDem, kata Lestari, sejak awal sudah menyatakan total mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. "Tapi total bukan berarti kami tidak bisa menjadi mitra yang kritis konstruktif di parlemen," ujar wanita yang akrab disapa Rerie ini di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 31 Oktober 2019.