INFO NASIONAL — Dinas Perhubungan Pemerintah Provisi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta terus berkomitmen memperbaiki aksesibilitas ke Kepulauan Seribu. Perbaikan aksesibilitas tersebut dalam rangka untuk memudahkan wisatawan berkunjung menikmati wisata bahari di wilayah utara terluar Jakarta.
Dampaknya, angka wisatawan di tempat ini pun bias kian meningkat. Hasilnya, kini pulau-pulau di Kepulauan Seribu bisa ditempuh dalam waktu yang jauh lebih cepat. Bahkan, jika biasanya butuh waktu delapan jam untuk sampai ke pulau Sebira dari Muara Kamal atau Angke, dengan kapal cepat hanya memakan waktu sekitar dua jam.
Bagi kamu yang ingin ke Pulau Seribu, bisa memilih aktivitas favoritnya, mulai dari snorkeling, menyelam, maupun sekadar memancing.
Salah satu perbaikan aksesibilitas tersebut adalah adanya kapal Chabing Nusantara yang mulai dioperasikan oleh Dishub DKI Jakarta sejak Februari 2019. Bupati Pulau Seribu, Husen Murad, mengatakan bahwa sektor pariwisata tidak terlepas dari aspek aksesbilitas.
“Terkait hal ini, adanya dukungan dari Dinas Perhubungan melalui kapal cepat dari Muara Angke ke pulau Untung Jawa, Tidung, Pramuka, Kelapa, sampai ke yang paling jauh Pulau Sebira telah sangat memudahkan,” katanya.
Husen menjelaskan, fasilitas kapal cepat berkapasitas 50 penumpang beroperasi dua kali dalam sehari dari titik-titik pemberangkatan yang menghubungkan beberapa pulau di Kepulauan Seribu. Kini, sebanyak enam unit kapal beroperasi telah dilengkapi berbagai fasilitas memadai untuk penumpang. Mulai dari toilet, televisi, sistem pendingin ruangan, dan fasilitas untuk membantu penyandang disabilitas.
Berbagai upaya mempercantik pulau-pulau di sana pun dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat. “Kami melakukan pengecatan supaya lokasi-lokasi wisata terlihat menarik, selain membuat titik-titik untuk berswafoto,” ujar Husen. Ini, menurutnya, diwujudkan melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
“Kami juga selalu berkoordinasi dengan berbagai pihak, terutama Pemprov DKI Jakarta, dalam melakukan pelatihan-pelatihan regular untuk warga dan pengelola homestay,” Husen menambahkan. “Kami berupaya member pemahaman kepada masyarakat agar selalu menjadi tuan rumah yang baik,” katanya. (*)