TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Koordinator Bidang Pratama DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo atau Bamsoet menuding ketua umum partai, Airlangga Hartarto, tak merangkul pendukung Bambang di DPR.
"Seharusnya rekonsiliasi atau cooling down kemarin harusnya dibaca untuk merangkul para pendukung-pendukung saya supaya mereka tetap menjadi bagian daripada Partai Golkar," kata Bamsoet, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 4 November 2019.
Bamsoet menyebut Airlangga tak memfasilitasi pendukungnya menjadi pimpinan alat kelengkapan Dewan Perwakilan Rakyat. Dia juga mengatakan ada pendukungnya yang tak diizinkan oleh Airlangga untuk masuk komisi yang diinginkan di DPR.
Menurut mantan ketua DPR ini, hal tersebut turut menjadi faktor pendukungnya lebih militan. Mereka mendesak Bamsoet untuk maju sebagai calon ketua umum Golkar di musyawarah nasional Desember nanti.
Bamsoet menyebut, daerah-daerah pun menilai tak ada niat baik dari Airlangga untuk merangkul semua pihak yang sedang berkontestasi di Golkar. "Itulah barangkali mungkin saja yang membuat para pendukung saya lebih militan," ujarnya.
Ia mengatakan belum memutuskan akan maju di munas Golkar atau tidak. Dia mengaku akan mempertimbangkan dukungan itu dan mengambil sikap manakala jadwal rapat pimpinan nasional dan musyawarah nasional sudah jelas.
Sejumlah politikus Golkar sebelumnya menyebut rapimnas dan munas akan mulai dibahas pekan ini. Besok, DPP Golkar akan menggelar rapat pleno membahas persiapan rapimnas dan munas itu. Namun Bamsoet mengklaim belum menerima surat undangan pleno itu. "Sampai saat ini kami semua belum menerima undangan pleno, apalagi jadwal munas," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Fraksi Golkar Dewan Perwakilan Rakyat Adies Kadir enggan menanggapi tuduhan Bamsoet. "Saya no comment, tanya saja ketua fraksi," kata Adies ketika dikonfirmasi, Senin, 4 November 2019.
Adies tak menanggapi lebih lanjut. Namun Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR Kahar Muzakir pun tak bisa dihubungi. Panggilan Tempo ke sejumlah nomor ponselnya tak tersambung.