Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sugianto Sabran Lempar Botol, Kemendagri: Sudah Selesai, Senyap

image-gnews
Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran. Wikimedia.org
Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran. Wikimedia.org
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri Bahtiar mengatakan Kementerian sudah turun tangan menyelesaikan persoalan Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran dalam insiden pelemparan botol di acara pertandingan sepak bola.

“Sudah langsung diselesaikan. Kemendagri selalu sigap, cepat mengambil upaya penyelesaian apapun terkait stabilitas dalam negeri,” kata Bahtiar dalam pesan singkat kepada Tempo, Ahad, 3 November 2019.

Sebelumnya, Sugianto melempar botol saat menyaksikan laga Kalteng Putra vs Persib Bandung, pada Jumat, 1 November 2019. Insiden ini viral di media sosial. Kemudian dia menjadi bulan-bulanan netizen.

Insiden yang terjadi dalam laga yang dimenangi Persib 2-0 itu terekam video. Pada video itu terlihat ulah Sugianto berada di tribun VVIP Stadion Tuah Pahoe, Jalan Tjilik Riwut, Palangka Raya. Mengenakan kaus warna oranye dan topi warna hitam, ia terlihat melempar botol air mineral ke arah lapangan.

Sugianto juga terlihat marah-marah sambil menunjuk-nunjuk sebelum turun dari tribun VVIP ke pinggir lapangan. Ia menghampiri Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul Siregar dan memarahinya.

Bahtiar mengatakan Kementerian Dalam Negeri segera menyelesaikan masalah begitu insiden terjadi. Terbukti, kata dia, Gubernur Kalimantan Tengah kini sudah meminta maaf kepada Kapolres Palangka Raya setelah insiden. Sehingga, masalahnya kini sudah selesai.

Upaya penyelesaian itu, Bahtiar menuturkan bukan dalam bentuk teguran secara terbuka dan tertulis. Sebab, teguran tidak akan menyelesaikan masalah, tetapi malah akan memperlebar persoalan. “Senyap saja, yang penting masalah selesai demi ketenteraman warga masyarakat kita,” ucap dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

BMKG: Kalimantan Tengah Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang 19-21 Maret

31 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. sciencedaily.com
BMKG: Kalimantan Tengah Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang 19-21 Maret

Wilayah yang berpotensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang selama tiga hari merata di Kalimantan Tengah.


Menyentuh 3,45 Meter, Banjir di Kalimantan Tengah Berangsur Surut

35 hari lalu

Dua warga menggunakan perahu saat keluar rumahnya yang terendam banjir di Desa Sungai Rangas Ulu, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Ahad, 5 Maret 2023. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar mencatat sejak 25 Februari hingga 4 Maret 2023, sebanyak 65.784 jiwa dan 17.257 rumah di 99 desa dan kelurahan terdampak banjir di Kabupaten Banjar. ANTARA/Bayu Pratama S
Menyentuh 3,45 Meter, Banjir di Kalimantan Tengah Berangsur Surut

Banjir di Kabupaten Barito Selatan mencapai 3,45 meter. Pemerintah Kota Palangkaraya mulai memberi bantuan kepada warga korban banjir.


Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

37 hari lalu

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

Tomsi Tohir berpesan kepada pemda jangan sampai hingga mendekati perayaan Idulfitri, harga komoditas, khususnya beras, belum terkendali


AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

43 hari lalu

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

Ditjen Dukcapil menyediakan database kependudukan dalam aplikasi komputerisasi kegiatan pertanahan.


Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

51 hari lalu

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

Data kependudukan sangat berguna untuk membuat analisis yang detil dalam perencanaan pembangunan


Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

53 hari lalu

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.


Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

57 hari lalu

Terdakwa mantan Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Sekjen Kemendagri, Dudy Jocom menjawab pertanyaan wartawan setelah menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin, 6 Agustus 2018. Dudy Jocom diperiksa untuk pengembangan penyidikan kasus korupsi proyek pengadaan dan pelaksanaan pekerjaan konstruksi pembangunan Gedung Kampus IPDN di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2011 dengan pagu anggaran sebesar Rp 127,8 miliar. TEMPO/Imam Sukamto
Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

Dudy Jocom dituntut 5 tahun penjara dalam kasus korupsi pembangunan tiga kampus IPDN di Riau, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan


4 Destinasi Wisata di Kota Sampit

59 hari lalu

Suasana Terowongan Nur Mentaya di Jalan Tjilik Riwut yang menjadi ikon baru Kota Sampit. ANTARA/Norjani
4 Destinasi Wisata di Kota Sampit

Kota Sampit menawarkan pengalaman wisata yang penuh sejarah dengan suasana alam yang asri.


5 Kuliner Khas Kota Sampit

59 hari lalu

Dami kuliner khas Sampit. Twitter
5 Kuliner Khas Kota Sampit

Di tengah-tengah hutan Kalimantan Tengah yang hijau, terselip ragam hidangan lezat yang menjadi kebanggaan masyarakat Kota Sampit.


Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

18 Februari 2024

Evakuasi pengungsi suku Madura saat kerusuhan Sampit, Kalimantan Tengahp pada 2 Maret 2001. TEMPO/Bambang Kartika Wijaya
Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

Apa pemicu kerusuhan Sampit? Kondisi ekonomi yang sulit dan ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya memperburuk ketegangan antara kedua komunitas