Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fachrul Razi Buka-bukaan Soal Radikalisme dan Ustad Provokatif

image-gnews
Menteri Agama Fachrul Razi Batubara saat perkenalan Menteri Kabinet Indonesia Maju di Veranda Istana Negara, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019. TEMPO/Subekti
Menteri Agama Fachrul Razi Batubara saat perkenalan Menteri Kabinet Indonesia Maju di Veranda Istana Negara, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMenteri Agama Fachrul Razi tertawa ketika ditanya soal banyak orang yang meragukan kapasitas dia di posisi ini. “Senang banget saya, jadi tantangan,” ujar Fachrul saat menerima Tempo di kantornya, Senin sore, 28 Oktober 2019.  

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menunjuk pensiunan TNI ini menjadi Menteri Agama dalam Kabinet Indonesia Maju. Penunjukan Fachrul sempat memunculkan riak. Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menolak mengundang Fachrul di puncak Hari Santri karena dianggap tidak punya latar mondok.

Sementara itu, kalangan aktivis khawatir Fachrul akan menggunakan pendekatan militer. “Ilmu agama saya memang tidak setinggi kiai-kiai, tapi saya punya banyak pengalaman menghadapi banyak manusia sejak bertugas sebagai tentara dari ujung Aceh sampai ujung Papua,” kata dia. Berikut wawancara Fachrul dengan Tempo

Bagaimana proses penunjukan Anda menjadi Menteri Agama?

Dadakan. Tapi, sebenarnya saya sudah lama mendengar bahwa Pak Jokowi mau mengangkat Menteri Agama dari tentara. Saya diberitahu oleh beberapa orang dekat beliau, seperti Pak Wiranto (bekas Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan), Pak Luhut Binsar Panjaitan (Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi), dan Pak Pratikno (Menteri Sekretaris Negara). Sehari sebelum pelantikan (22 Oktober 2019), saya dipanggil ke Istana menghadap Pak Jokowi. 

Bagaimana reaksi Anda saat itu?

Saya langsung menghadap. Saya serius kalau menghadap presiden. Tapi, kan dasar Pak Jokowi, kami punya jokes begini, kalau diminta menghadap presiden, enggak bisa menghadap presiden, karena yang ketemu adalah Jokowi lagi. Artinya, Pak Jokowi seperti gaya yang dulu sebelum menjadi presiden. Beliau langsung menyampaikan secara tajam soal posisi yang akan saya emban. Lalu, saya nyatakan siap. Buat saya ini tantangan, tentara kan suka tantangan, ha-ha-ha.

Apa pesan Presiden saat menunjuk Anda?

Pesan untuk bersama-sama membangun sumber daya manusia yang bertakwa, berilmu, dam bekerja keras. Kemudian, beliau juga berpesan agar mewaspadai masalah radikalisme yang dapat menghancurkan bangsa. 

Apa definisi radikalisme menurut pemahaman Anda?

Radikalisme adalah orang yang berpikir menyelesaikan ketidaksepahaman atau permasalahan dengan cara kekerasan. Kekerasan dalam bentuk apa pun, itu radikal. Agama mengajarkan kita menyelesaikan masalah dengan musyawarah. Jadi, kalau ada orang membawa bendera Islam, tapi bicara tentang radikal, maunya main hantam, maunya main bunuh, ya udah lah, itu bukan ajaran Rasulullah itu. 

Presiden ingin penanganan radikalisme yang seperti apa?

Beliau tidak ingin hanya wacana-wacana, tapi program tidak ada yang jalan. Kepada semua menteri disampaikan saat rapat kabinet perdana (24 Okotober 2019), beliau ingin program harus fokus dan mencapai sasaran. Beliau kan orangnya praktis gitu ya, enggak banyak omong, cukup arahan pendek aja, tapi kami semua paham apa yang beliau maksud. 

Sudah ada program yang Anda disusun untuk mengatasi masalah radikalisme ini?

Kalau program kan memang sudah ada, tapi akan saya tajamkan lagi. Misalnya, masalah kurikulum di pesantren, kurikulum pendidikan kami bahas lagi. Kalau ada yang dinilai bisa memprovokasi ke arah radikalisme, pasti kami coret. Saya menekankan kepada semua unsur di bawah untuk mewaspadai radikalisme, jangan sampai potensi itu berkembang. Kalau ada potensi, segera diambil tindakan cepat. Saya akan bekerja secara simultan, bersama-sama menteri lainnya berkoordinasi mengambil langkah-langkah cepat.

Pendekatan seperti apa yang akan Anda lakukan?

Saya contohkan saja, misalnya ada penceramah yang provokatif, unsur-unsur saya akan mendatangi, kami panggil dan kami ingatkan. Kalau, masih melakukan hal yang sama, kami minta aparat hukum mengambil langkah tindak. Sebab, sudah bisa dianggap menyampaikan ujaran kebencian dan memprovokasi massa yang bersifat destruktif. Secara hukum, sudah bisa ditindak itu, enggak boleh lagi didiamkan. Tapi, secara kuantitas, tidak banyak penceramah yang provokatif itu. Walaupun sedikit, secara kualitas tetap berbahaya.

Apa rencana Anda mengatasi penceramah-penceramah provokatif?

Saya berencana akan mengadakan penataran ustad-ustad. Kami akan ajak ngomong tentang masalah toleransi, radikalisme, dan Pancasila. Nanti kami kasih sertifikat. Bagi yang mau saja, kalau ndak mau, ya ndak usah.

Sertifikat pendakwah ini tidak wajib?

Enggak wajib, tapi minimal kami tahu siapa yang mendapat pembekalan tentang Pancasila, sistem bernegara, pembinaan umat dan sebagainya. Kalau ilmu agama mereka kan sudah tinggi-tinggi.

Data BNPT 2018, 41 masjid di lingkungan kementerian dan BUMN terpapar radikalisme. Ke depan, bagaimana Anda mengatasi masalah ini?

Kalau di pemerintahan gampang aja. Saya kan bekas Komisaris Utama di PT Antam. Saya tinggal bilang, siapa itu, kamu pikir radikal, kalau kau pikir radikal, keluar. Saya enggak butuh kau, saya butuh manusia-manusia yang bisa membangun bangsa ke depan. Tapi waktu dulu saya di Antam, enggak ada aneh-aneh sih, he-he-he. Tapi,kalau dengan masyarakat umum, kami imbau dulu lah. Saya minta pengurus masjid harus orang dalam, bukan orang luar. Kalau ada penceramah yang ngomong aneh-aneh, jangan diundang lagi. Kalau diundang, pengurus masjidnya yang enggak beres. Selesai. Tidak sulit-sulit itu. 

Waktu di Bravo 5, saya juga begitu kepada anggota. Saya pesankan kepada mereka, kalau di mendengar penceramah provokatif di masjid, mengaum kamu. Istilah saya dulu, Bravo 5 ini kan harimau yang mengaum. Jadi kalau ada itu, mengaum….aumm. Ustad jangan berbicara seperti itu. Kalau berbicara seperti itu, berarti mengadu domba bangsa, bukan umat Islam yang baik. Tegas aja. Sehingga saya bilang, aumm…..

Selain memberantas radikalisme, masalah kebebasan beragama dan berkeyakinan juga menjadi salah satu pekerjaan rumah pemerintahan Jokowi. SKB 2 Menteri tentang pendirian  rumah ibadah kerap menjadi batu sandungan pendirian rumah ibadah kelompok minoritas. Anda akan tetap meneruskan pelaksanaan SKB ini?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

SKB itu bagus sih ya. Tapi, kalau ada pelarangan pendirian rumah ibadah, harus dilihat kasus per kasus dalam penyelesaiannya. Kita harus ada dialog, case by case lah. Enggak bisa digeneralisasi bahwa SKB itu menghambat toleransi. Tujuan awalnya SKB ini kan justru untuk menjaga toleransi itu, jangan sampai  orang terlalu bebas, nanti bisa benturan-benturan di lapangan. Dan itu berlaku kepada semua, termasuk umat Islam. Jadi, saya juga enggak suka misalnya ada masjid yang terletak di daerah-daerah non-muslim, kemudian adzan dinyalakan besar-besar, enggak boleh dong. Mengganggu itu. Kita timbal balik saja toleransi itu. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hadiri Demo di MK, Eks Menag Fachrul Razi Tuntut Hakim Buat Keputusan yang Adil

4 hari lalu

Menteri Agama periode 2019-2020, Jenderal (Purn) Fachrul Razi memberikan keterangan dalam acara konferensi pers Tokoh Bangsa di Jakarta, Kamis, 2 Februari 2024. Dalam konferensi pers tersebut tokoh bangsa yang terdiri dari Wakil Presiden Indonesia periode 2004-2009 dan 2014-2019, Jusuf Kalla, tokoh muslim Indonesia Din Syamsuddin, pendeta Kristen Sherphard Supit dan para akademisi menyinggung soal politisasi bansos, serta menyuarakan gerakan pemilu jujur dan adil. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Hadiri Demo di MK, Eks Menag Fachrul Razi Tuntut Hakim Buat Keputusan yang Adil

Eks Menag turut hadir dalam unjuk rasa menjelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa pilpres.


Tersangka Penyerang Gereja Sydney Tidak Menunjukkan Tanda-tanda Radikalisme

6 hari lalu

Polisi berjaga di luar Gereja Assyrian Christ The Good Shepherd setelah serangan  yang terjadi saat kebaktian malam sebelumnya, di Wakely di Sydney, Australia, 16 April 2024. REUTERS/Jaimi Joy
Tersangka Penyerang Gereja Sydney Tidak Menunjukkan Tanda-tanda Radikalisme

Ayah remaja yang ditangkap karena menikam seorang uskup di Sydney tidak melihat tanda-tanda radikalisme pada putranya.


Menag Yaqut Minta Penyuluh Agama dan Penghulu Dukung Empat Program Prioritas Pemerintah

7 hari lalu

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghadiri konferensi pers Sidang Isbat Penetapan 1 Syawal 1445 Hijriah (H) di Auditorium H.M. Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jakarta, Selasa, 9 April 2024. Sebagaimana disepakati dalam hasil Sidang Isbat, Idulfitri 1445 H ditetapkan jatuh pada hari Rabu, 10 April 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Menag Yaqut Minta Penyuluh Agama dan Penghulu Dukung Empat Program Prioritas Pemerintah

Menag Yaqut Cholil Qoumas meminta penyuluh agama dan penghulu ikut mendukung pelaksanaan program prioritas pemerintah.


Indonesia Sambut Kunjungan Paus Fransiskus pada September 2024

11 hari lalu

Paus Fransiskus mengadakan audiensi umum mingguan, di aula Paulus VI di Vatikan, 3 Januari 2024. Media Vatikan/Handout via REUTERS/File Foto
Indonesia Sambut Kunjungan Paus Fransiskus pada September 2024

Kemlu menyatakan bahwa Indonesia siap menyambut kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-5 September 2024


Hasil SPAN PTKIN Diumumkan Hari Ini Pukul 14.00, Simak Cara Mengeceknya

21 hari lalu

Tampilan layar SPAN-PTKIN 2022.(DOK. SPAN-PTKIN 2022)
Hasil SPAN PTKIN Diumumkan Hari Ini Pukul 14.00, Simak Cara Mengeceknya

Berikut tautan dan cara mengecek hasil SPAN PTKIN yang akan diumumkan hari ini pukul 14.00 WIB.


Hubungan Kekerabatan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf

41 hari lalu

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026 Yahya Cholil Staquf (kanan) bersama Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghadiri penutupan Muktamar NU ke-34 di UIN Raden Intan, Lampung, Jumat 24 Desember 2021. Pada Muktamar NU ke-34 itu terpilih Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum PBNU dan Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam PBNU. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Hubungan Kekerabatan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf bersaudara, keduanya putra K.H. Muhammad Cholil Bisri.


Ini Aturan Penggunaan Speaker Masjid yang Diperdebatkan

42 hari lalu

Ilustrasi toa masjid. Twitter
Ini Aturan Penggunaan Speaker Masjid yang Diperdebatkan

Menteri Agama atau Menag Yaqut Cholil Qoumas mengeluarkan surat edaran terkait aturan penggunaan speaker masjid. Berikut penjelasannya.


Tahukah TOA Bukan Nama Benda, Lantas dari Mana Asal Sebutan untuk Pengeras Suara Ini?

42 hari lalu

Ilustrasi toa masjid. Twitter
Tahukah TOA Bukan Nama Benda, Lantas dari Mana Asal Sebutan untuk Pengeras Suara Ini?

Aturan penggunaan pengeras suara alias Toa di masjid dan musala kembali menjadi perhatian hari-hari ini. Tahukah asal nama TOA ini?


Pengeras Suara Masjid dan Musala Jadi Perhatian Menag Yaqut Cholil Qoumas Beberapa Tahun Terakhir

42 hari lalu

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kanan) menyampaikan keterangan kepada wartawan tentang hasil Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadhan 1445 Hijriah di Kantor Kemenag, Jakarta, Minggu, 10 Maret 2024. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Pengeras Suara Masjid dan Musala Jadi Perhatian Menag Yaqut Cholil Qoumas Beberapa Tahun Terakhir

Penggunaan pengeras suara di masjid dan musala selama Ramadan menjadi perhatian Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam beberapa tahun terakhir. Ini aturannya


Alasan Pemerintah Tetapkan Awal Puasa Ramadan 1445 H Pada Selasa, 12 Maret 2024, Ini Poin-poinnya

43 hari lalu

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kanan) menyampaikan keterangan kepada wartawan tentang hasil Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadhan 1445 Hijriah di Kantor Kemenag, Jakarta, Minggu, 10 Maret 2024. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Alasan Pemerintah Tetapkan Awal Puasa Ramadan 1445 H Pada Selasa, 12 Maret 2024, Ini Poin-poinnya

Pemerintah menetapkan awal puasa Ramadan 1445 Hijriah pada Selasa, 12 Maret 2024. Apa saja alasan Menteri Agama Yaqut dalam sidang Isbat?