TEMPO.CO, Bandung - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian melantik 1.608 praja muda Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) angkatan 30 2019. Pelantikan itu dilakukan di lapangan IPDN, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Kamis, 31 Oktober 2019.
Tito tiba di area kampus IPDN sekitar pukul 09.00 WIB. Tito didampingi istrinya, Tri Suswati Karvian, dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan di Daerah (Forkopimda). Setibanya di area tempat duduk di depan lapangan, Tito disambut Pelaksana tugas Rektor IPDN Hadi Prabowo.
Usai melantik ribuan praja muda IPDN, Tito lantas berpidato. Dalam pidatonya, mantan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) itu meminta agar praja muda bisa serius menimba ilmu selama kurang lebih empat tahun di IPDN.
Dia pun mengatakan kewajiban praja muda yakni untuk bisa memberikan pengabdian kepada masyarakat. Setelah lulus dari pendidikan dan pelatihan di IPDN nantinya praja muda akan diangkat menjadi aparat sipil negara (ASN) yang memiliki tugas melayani masyarakat.
"Semua elemen bangsa, baik pemerintah maupun masyarakat, swasta, harus berorientasi pada pemilik negara, yaitu rakyat," kata Tito dalam pidatonya.
Menurut dia, ASN merupakan tulang punggung dan motor pembangunan bangsa. Makanya, kata dia, dukungan dan legitimasi dari rakyat sangat dibutuhkan ASN. Dukungan itu, kata dia, akan datang kalau ASN mampu melayani rakyat dengan baik.
"Maka dari itu, termasuk ASN, juga Kemendagri, harus mendapat dukungan publik, restu publik, legitimasi publik kalau ingin tetap bertahan. Mindset kita harus berubah menjadi mindset abdi negara yang siap melayani," katanya.
Tito mengatakan tantangan praja muda IPDN di masa mendatang memang cukup besar. Di antaranya, globalisasi, demokratisasi dan melesatnya laju informasi. "Sekarang kan demokratisasi terus berkembang, ini bagus, masyarakat kritis. Makanya mindset ASN harus diubah dari hanya sebagai pejabat menjadi melayani publik," ujar Tito.
Adapun rincian dari 1608 praja muda yakni sebanyak 1.031 laki-laki dan 577 perempuan. Hadi Prabowo mengakan proses seleksi panjang telah dilalui praja muda itu sampai lahirnya dinyatakan layak masuk IPDN. "Praja muda ini sebelumnya melalui proses seleksi yang panjang. Mereka pun sebelumnya sudah mengikuti pelatihan dasar mental," katanya.