TEMPO.CO, Kuningan -Kebakaran Gunung Ceremai, tepatnya melanda hutan di kawasan Taman Nasional Gunung Ceremai daerah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, sejak Senin siang, berhasil dipadamkan Selasa malam, 29 Oktober 2019.
Api yang menghanguskan sekitar 60,5 hektar dalam kebakaran Gunung Ceremai itu menyisakan tumpukan arang.
Tim Gabungan yang terjun memadamkan api sebanyak 224 orang dari BPBD Kuningan, TNGC, TNI, POLRI, Tim Relawan Kuningan, Sapujagat Setianegara, Pengelola Wisata Bukit Lambosir, Ranger Linggarjati , CDK Perhutani, warga Setianegara dan Relawan Pecinta Alam Kuningan. Hingga pukul 22.00 WIB mereka masih di seputar lokasi kebakaran untuk menjaga jangan sampai bara menjadi api lagi.
Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin menjelaskan, api berhasil dipadamkan sekitar pukul 19.00 WIB, kemudian tim gabungan terus memadamkan bara yang tersisa. Meskipun api sudah padam, tim masih berada di lokasi.
Kepulan asap masi terlihat dibekas lahan yang terbakar. "Alhamdulillah api padam, tim kesulitan berkomunikasi karena tidak ada sinyal. Beberapa orang turun dari lokasi untuk melaporkan pada kami,” kata Agus kepada Tempo.
Kebakaran dilaporkan pada Senin, 28 Oktober 2019, Pukul 10.34 WIB, api terlihat dari blok Sigiribig, Desa Setianegara, kecamatan Cilimus. Setelah adanya laporan BPBD Kuningan berkoordinasi dengan Taman Nasional Gunung Ceremai (TNGC) dan mengirimkan tim Pantau Lapangan dan Damkarhut. Mereka membuat pos taktis di Kebun cengkeh Geger Halang untuk memadamkan api. Tim ini memadamkan api secara manual dengan peralatan yang ada. Petugas yang berada di pos pantau Vila Lambosir, terus melaporkan kondisi setiap waktu.
Salah satu anggota tim pemadam kebakaran, Maman Mezique, menjelaskan upaya pemadaman yang dilakukan diantaranya menutup bara api dengan tanah, memotong dahan kayu yang belum terbakar, memadamkan api dengan batang pohon, “Berbagai cara yang kami lakukan agar api cepat padam, akhirnya berhasil,” kata Maman Mezigue, sang pencinta alam yang selalu ikut memadamkan api jika terjadi kebakaran di Gunung Ceremai.
Akibat kebakaran lahan hutan sekitar 60,5 hektar menghanguskan vegetasi Semak, Pinus, Kopi, Kaliandra, Rotan dan pepohonan rimba lainnya.
Kendala yang dihadapi tim dalam mengatasi kebakaran gunung itu yakni arah angin yang berubah-ubah, lokasi kebakaran merupakan areal dengan kelerengan yang cukup terjal, sumber daya manusia yang terbatas dan kesulitan sinyal Komunikasi. “Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang ikut memadakan api di kawasan Taman Nasional Gunung Ceremai,” ucap Agus.