TEMPO.CO, Jakarta - Koran Tempo mendapatkan penghargaan Media Berdedikasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam acara Puncak Bulan Bahasa dan Sastra 2019. Penghargaan ini diberikan pada media yang menjaga penggunaan Bahasa Indonesia dengan benar, yang tergolong di atas rata-rata.
“Media berdedikasi ini sebenarnya media yang setiap tahun sudah dianggap dari yang lainnya. Dan ini kami sudah dapat yang ketiga,” ujar Pemimpin Redaksi Koran Tempo Budi Setyarso di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta, Senin 28 Oktober 2019.
Budi mengatakan penghargaan ini menjadi tantangan bagi media massa untuk selalu memperhatikan bahasa. Selain konten, kata dia, pengemasan bahasa pun tak kalah penting, karena dapat menggambarkan kualitas media tersebut.
Tempo sendiri, kata Budi, memiliki redaktur bahasa untuk mengoreksi setiap artikel sebelum dipublikasikan. Bahkan ada diskusi untuk membahas bahasa yang digunakan. ”Itu jadi salah satu yang terpenting. Itu bahkan step terakhir sebelum dicetak, dan itu sangat penting,” ucap Budi.
Bulan Bahasa dan Sastra (BBS) adalah acara yang rutin dilakukan sejak 1980. Tahun ini BBS mengusung tema Maju Bahasa dan Sastra, Maju Indonesia.
Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kemendikbud Dadang Sunendar mengatakan, tema ini diusung karena bahasa Indonesia semakin banyak menghadapi tantangan. Selain digunakan sebagai sarana komunikasi, bahasa juga adalah jati diri bangsa, dan alat pemersatu.
"Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk memelihara semangat dan meningkatkan peran serta masyarakat luas dalam menangani masalah bahasa dan sastra," kata Dadang.
Dalam BBS tahun ini, Kemendikbud menggelar kegiatan kebahasaan dan kesastraan. Kegiatan tersebut antara lain simulasi dan layanan kebahasaan, pameran kebahasaan dan kesastraan, zona literasi, penilaian penggunaan bahasa media massa cetak, debat bahasa antarmahasiswa se-Jabodetabek.
Ada juga seminar Pemartabatan Bahasa Negara di lingkungan Dharma Wanita Persatuan Pusat; Lomba Mendongeng bagi Penyandang Disabilitas Netra; Festival Teater Tradisi; Bedah Buku Chairil karya Hasan Aspahani; Kuis Pelita Bahasa dan Sastra; serta Bincang-Bincang Satu Dasawarsa UU Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.