Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cicit Beberkan Cara HOS Tjokroaminoto Mendidik Keluarga

image-gnews
Reza Rahadian saat memerankan HOS Tjokroaminoto di lokasi film Bapak Bangsa Tjokroaminoto, di Yogyakarta, 8 Oktober 2014. Film karya Garin Nugroho tersebut dibintangi oleh Reza Rahadian, Didi Petet, Christine Hakim, Alex Komang, dan Putri Ayudya. TEMPO/Suryo Wibowo.
Reza Rahadian saat memerankan HOS Tjokroaminoto di lokasi film Bapak Bangsa Tjokroaminoto, di Yogyakarta, 8 Oktober 2014. Film karya Garin Nugroho tersebut dibintangi oleh Reza Rahadian, Didi Petet, Christine Hakim, Alex Komang, dan Putri Ayudya. TEMPO/Suryo Wibowo.
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta: Pendiri organisasi Sarekat Islam (SI), Hadji Oemar Said atau HOS Tjokroaminoto di kalangan keluarga dan kerabatnya akrab disapa dengan panggilan pakdhe, panggilan khas Jawa untuk kakak laki-laki dari ayah atau ibu.

Dalam kesehariannya, sosok ayah dari lima anak itu tak jauh berbeda kepribadiannya dengan saat berkecimpung di kancah pergerakan politik. Kelima anak Tjokroaminoto adalah Siti Oetari, Oetaryo Anwar Tjokroaminoto, Harsono Tjokroaminoto, Siti Islamiyah, dan Ahmad Suyud.

Tjokroaminoto menjunjung tinggi kebebasan orang untuk berbicara, berpendapat, dan berpikir. Tjokroaminoto juga getol menanamkan semangat kesedehanaan pada anak dan istrinya.

"Beliau tak pernah memotong saat ada orang berbicara, beliau mendengar dulu apa yang dibicarakan sampai selesai," ujar cicit Tjokroaminoto, Nurul Robbi Sepang Tjokroaminoto, dalam diskusi 'Membedah Pemikiran HOS Tjokroaminoto : Islam, Politik, dan Negara' yang digelar Tempo dan Universitas Cokroaminoto Yogyakarta di kampus itu hari ini, Sabtu. 26 Oktober 2019.

Putra mantan menteri era Presiden Sukarno, Anwar Tjokroaminoto, tersebut menuturkan kebiasaan kakek buyutnya mendengarkan lawan bicara agar informasi yang diserap akan utuh. Responnya juga akan tepat.

"Mungkin sifat ekletik (memilih hal hal baik dari hal yang ada) beliau tumbuh dari kebiasaannya suka mendengar itu," ujar Robbi yang juga dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Al Azhar Indonesia.

Sejarawan Bonnie Triyana yang juga hadir dalam diskusi itu mengungkap sifat ekletik Tjokroaminoto berbuah keberhasilannya membesarkan Sarekat Islam dengan cara menyatukan hampir semua orang Islam baik dari kalangan abangan dan putihan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mereka yang berhaluan kiri pun, seperti Henk Sneevliet, pendiri organisasi ISDV yang menjadi cikal bakal lahirnya Partai Komunis Indonesia atau PKI, juga diberi ruang Tjokroaminoto bergabung membesarkan Sarekat Islam.

Robbi mengatakan hal yang mungkin belum sepenuhnya dipahami kalangan keluarga besar tentang Tjokroaminoto adalah kalangan priyayi yang tiba tiba memutuskan menanggalkan zona nyamannya untuk terlibat penuh di pergerakan hingga mendirikan organisasi modern pertama di tanah air, yakni Sarekat Islam pada 1912.

Dalam kiprahnya, sederet tokoh Indonesia pernah tinggal dan berguru kepada Tjokroaminoto. Mulai dari Sukarno yang mewakili golongan nasionalis, Musso dan Alimin mewakili komunis, dan Kartosoewirjo pengusung ideologi Islam. 

Robbi mengungkap, keluarga besar mengenal Tjokroaminoto juga tak pernah pilih-pilih orang yang bertamu kepadanya. Ia tak pernah terpergok membedakan siapa yang menemuinya. 

"Siapapun yang datang diterima," ujarnya dalam diskusi yang dibuka Redaktur Khusus Tempo, Gendur Sudarsono, dengan moderator Redaktur Tempo, Sunudyantoro itu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mengenang H. Agus Salim, Berikut Profil The Grand Old Man Hubungannya dengan RA Kartini dan Tjokroaminoto

5 November 2023

H. Agus Salim. Wikipedia.com
Mengenang H. Agus Salim, Berikut Profil The Grand Old Man Hubungannya dengan RA Kartini dan Tjokroaminoto

Mengapa H. Agus Salim dijuluki the Grand Old Man? Apa pula hubungannya dengan RA Kartini dan HOS Tjokroaminoto?


Profil Ulama Besar Asal Ponorogo KH Hasan Besari, Kakek HOS Tjokroaminoto Guru Ronggowarsito

23 September 2023

KH Hasan Besari ulama besar Ponorogo. istimewa
Profil Ulama Besar Asal Ponorogo KH Hasan Besari, Kakek HOS Tjokroaminoto Guru Ronggowarsito

KH Hasan Besari dikenal sebagai ulama besar asal Ponorogo pada abad ke-19 yang juga pengasuh Pondok Pesantren Gebang Tinatar.


Mengenang 42 Tahun Buya Hamka Berpulang, Ini Saat Terakhir Ketua MUI dan Penulis Di Bawah Lindungan Ka'bah

25 Juli 2023

Buya Hamka, Jakarta, 1981. Dok.TEMPO/Ed Zoelverdi
Mengenang 42 Tahun Buya Hamka Berpulang, Ini Saat Terakhir Ketua MUI dan Penulis Di Bawah Lindungan Ka'bah

42 tahun lalu, Buya Hamka berpulang. Ini saat-saat terakhir eks Ketua MUI dan penulis Di Bawah Lindungan Ka'bah dan Tenggelamnya Kapal Van der Wijk.


Ganjar Pranowo Dijadwalkan Kunjungi Rumah Lahir Sukarno dan Rumah Tjokroaminoto di Surabaya

4 Mei 2023

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyapa pendukungnya usai berolahraga di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu, 30 April 2023. Bakal calon presiden yang diusung PDI Perjuangan itu berolahraga dengan ditemani sejumlah pendukungnya. TEMPO/Desty Luthfiani
Ganjar Pranowo Dijadwalkan Kunjungi Rumah Lahir Sukarno dan Rumah Tjokroaminoto di Surabaya

Kunjungan Ganjar Pranowo ini yang pertama kali di Surabaya sejak ditetapkan sebagai calon presiden oleh Megawati Soekarnoputri.


Liburan Berfaedah, Ini Deretan Museum Gratis di Surabaya

29 Januari 2023

Pengunjung mengamati koleksi yang terdapat di Museum HOS Tjokroaminoto di Jalan Peneleh VII No 29, Surabaya, Jawa Timur, Senin, 28 Januari 2019. Museum ini berisi foto dan narasi yang menjelaskan sejarah HOS Tjokroaminoto, termasuk beberapa barang dan profil para penghuninya.  ANTARA
Liburan Berfaedah, Ini Deretan Museum Gratis di Surabaya

Liburan bermanfaat dan ramah di kantong di Surabaya bisa kunjungi sejumlah museum berikut ini.


Hari Ini 17 Desember Bapak Bangsa HOS Tjokroaminoto Wafat, Di Mana Makamnya?

17 Desember 2022

HOS Tjokroaminoto. Wikipedia
Hari Ini 17 Desember Bapak Bangsa HOS Tjokroaminoto Wafat, Di Mana Makamnya?

Hari ini 17 Desember, genap 88 tahun HOS Tjokroaminoto pemimpin Sarekat Islam dan bapak Bangsa wafat di usia 52 tahun. Di mana makamnya?


Para Pemeran Pahlawan Nasional: Reza Rahadian, Ario Bayu, Christine Hakim

17 Agustus 2022

Reza Rahadian saat memerankan HOS Tjokroaminoto di lokasi film Bapak Bangsa Tjokroaminoto, di Sleman, Yogyakarta, 8 Oktober 2014. TEMPO/Suryo Wibowo.
Para Pemeran Pahlawan Nasional: Reza Rahadian, Ario Bayu, Christine Hakim

Reza Rahadian, Ario Bayu, Christine Hakim memerankan tokoh pahlawan nasional dalam film. bahkan Reza, pernah memerankan beberapa tokoh bangsa.


Sepak Terjang HOS Tjokroaminoto Dirikan Sarekat Islam Lalu Menjadi Tokoh Kemerdekaan

16 Agustus 2022

HOS Tjokroaminoto. Wikipedia
Sepak Terjang HOS Tjokroaminoto Dirikan Sarekat Islam Lalu Menjadi Tokoh Kemerdekaan

Tulisan yang Tjokroaminoto tuangkan dalam Bintang Soerabaja adalah kritik untuk pemerintah Hindia Belanda.


HUT RI ke-77, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Lombok Barat Bikin Diskusi dan Nobar Film Tjokroaminoto

9 Agustus 2022

Reza Rahadian saat memerankan HOS Tjokroaminoto di lokasi film Bapak Bangsa Tjokroaminoto, di Sleman, Yogyakarta, 8 Oktober 2014. TEMPO/Suryo Wibowo.
HUT RI ke-77, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Lombok Barat Bikin Diskusi dan Nobar Film Tjokroaminoto

Literasi dan nobar film Tjokroaminoto itu untuk memperingati HUT RI ke-77 sekaligus membahas kontribusi Lombok terhadap kemerdekaan Indonesia.


4 Destinasi Wisata Sejarah Gratis Biaya Masuk di Kota Surabaya

26 Juli 2022

Tampak depan Museum HOS Tjokroaminoto di Jalan Peneleh VII No 29, Surabaya, Jawa Timur, Senin, 28 Januari 2019. Museum ini berbentuk arsitektur khas Jawa dengan dua lantai yakni lantai bawah sebagai tempat tinggal keluarga HOS Tjokroaminoto dan lantai dua yang difungsikan sebagai kamar indekos. ANTARA
4 Destinasi Wisata Sejarah Gratis Biaya Masuk di Kota Surabaya

Berbagai destinasi wisata Surabaya memiliki nilai sejarah, dapat Anda kunjungi secara cuma-cuma alias gratis tiket masuk. Mana saja?