TEMPO.CO, Jakarta-Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Desmond J. Mahesa mengkritik keputusan Presiden Joko Widodo menunjuk wakil menteri. Desmond menilai keputusan itu seperti berbanding terbalik dengan visi Jokowi membawa Indonesia maju lewat pemerintahannya di periode kedua ini.
"Pertama, sebelum ada wamen, saya melihat Pak Jokowi ini agak serius kali ini. Sesudah ada wamen, saya melihat ini kayak bagi-bagi kekuasaan saja," kata Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 25 Oktober 2019.
Desmond pun berharap keberadaan wakil menteri tidak malah memberatkan para menteri di kabinet Jokowi. Jika malah memberatkan, menurut dia, Jokowi cuma akan mendapatkan kegagalan di periode kedua jabatannya ini. "Kalau wamen ini memberatkan menterinya, maka di akhir masa jabatan Jokowi periode kedua ini, kegagalanlah yang akan dicapai Pak Jokowi," kata dia.
Desmond menjelaskan, yang dimaksudnya akan memberatkan adalah orang-orang tidak punya kapasitas di bidang terkait. Desmond mengkritik ditempatkannya Sakti Wahyu Trenggono di posisi Wakil Menteri Pertahanan. Trenggono sebelumnya merupakan Bendahara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Menurut dia, orang yang mengisi jabatan itu semestinya memahami militer dan strategi pertahanan. Sebab dia mestinya bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto membenahi kekurangan pertahanan nasional. "Tapi kalau orang ditaruh di situ karena waktu kampanye membantu Pak Jokowi, kesannya saya pikir kasihan Pak Prabowo ya," ujarnya.
Desmond juga mengkritik ditempatkannya Budi Arie Setiadi sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Budi merupakan Ketua Umum Projo, organisasi relawan pendukung Jokowi sejak pemilihan presiden 2014.
Selain itu, Sekretaris Fraksi Partai Gerindra Dewan Perwakilan Rakyat ini juga mengkritik penunjukan Angela Tanoesoedibjo sebagai Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Angela adalah anak dari Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, partai pendukung Jokowi.
"Misalnya anak HT, ngerti apa? Bukannya saya melecehkan dalam konteks ini, tapi ini bicara tentang sebuah pengelolaan negara. Misal, temen saya Ketua Projo. Dia Wamen di bidang desa. Berpengalaman tidak?" kata Desmond. Desmond pun menduga adanya wakil menteri ini sesuatu yang dipaksakan. "Semoga ini saya salah."
BUDIARTI UTAMI PUTRI