INFO NASIONAL — Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengapresiasi program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang dilaksanakan oleh Presiden Jokowi dan berdampak langsung pada jemaah Musholla Nurul Huda, Dempel Barat, Kelurahan Sawah Besar, Gayamsari.
Berkat PTSL tersebut, musholla yang telah diwakafkan oleh warga Sawah Besar atas nama Sholehan sejak tahun 2000, kini telah memenuhi administrasi sertifikatnya.
“Memang ini programnya Pak Jokowi untuk menggratiskan masyarakat yang mengurus sertifikat tanah pada hari-hari ini. Alhamdulillah mudah-mudahan menjadi berkah buat kita semua,” ucap Hendi sapaan akrab Wali Kota Semarang saat menghadiri tasyakuran penerimaan sertifikat wakaf Musholla Nurul Huda pada Selasa, 22 Oktober 2019.
Menurutnya, problem yang sering ditemui dalam pengurusan sertifikat saat masyarakat mengumpulkan berkas persyaratan adalah kekurangan syarat, namun enggan kembali.
“Maka lewat Pak Lurah dan Pak Camat, saya minta PTSL di wilayah Sawah Besar ini harus menjadi prioritas, terutama yang sudah mengajukan cukup lama,” ujar Hendi.
Dalam sambutannya di hadapan jemaah, Hendi juga mengucapkan terima kasih kepada pemberi wakaf yang telah mengutamakan kepentingan umat dan mendoakan agar menjadi amal jariah bagi pemberi wakaf.
“Amal jariah itu adalah pahala yang terus mengalir meskipun yang bersangkutan telah meninggal dunia. Jadi, sepanjang dipakai untuk kegiatan yang manfaat, musholla tempat kita salat dipakai masyarakat berdoa, maka menjadi amal jariah untuk beliau,” ucap Hendi.
Hendi mengajak warga dapat memakmurkan Musholla Nurul Huda dengan berbagai kegiatan keagamaan warga. “Harapan saya, musholla ini tetap harus bisa dimakmurkan, buat kegiatan-kegiatan yang sifatnya keagamaan, bahkan kumpul dengan masyarakat bisa di aula sini,” ujar Hendi.
Sehingga, ketika telah makmur, maka akan ada banyak manfaat pula bagi keluarga di sekitar musholla.
Sementara itu, Plt. Kepala Kantor Wilayah BPN Kota Semarang, Sigit Rahmawan Adhi, mengungkapkan saat ini, bidang tanah di Kota Semarang berjumlah 590.000. Dari jumlah tersebut, yang telah terbit menjadi sertifikat sebanyak 530.000 bidang.
“Masih ada sekitar 60.000 bidang yang belum sertifikat atau terdaftar, kita selesaikan insyaallah di tahun 2020 ataupun 2021,” kata Sigit yang turut hadir menyerahkan sertifikat kepada takmir musholla. (*)