INFO NASIONAL — Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum berharap, kontingen Jabar menjadi juara umum pada Pekan Olahraga Santri Madrasah Diniyah (Porsadin) ke-IV yang digelar di Pondok Pesantren Al Islam Kemuja Mendobarat, Bangka Belitung, pada 24-27 Oktober 2019, diikuti oleh perwakilan Madrasah Diniyah dari 34 Provinsi se-Indonesia.
"Mudah-mudahan tahun ini Jabar bisa juara lagi, ya. Kita harus optimistis dan berjuang keras," kata Uu saat melepas kontingen Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, pada Rabu, 23 Oktober 2019.
Jabar sebelumnya pernah tampil sebagai juara pada Porsadin pertama di Jakarta.
Uu menuturkan, lewat Porsadin, para guru Madrasah Diniyah dapat melihat kemampuan para santrinya.
"Dengan Porsadin, murid-murid Madrasah Diniyah diuji kemampuannya. Bukan hanya kemampuan bidang pendidikan ukhrowi yang biasa diberikan, tapi ada juga jasmaninya serta seni. Kemudian, selain silaturahmi juga menjadi bahan evaluasi untuk para guru," ujarnya.
Orang Dengan Gangguan Jiwa
Ditempat terpisah, Uu meminta masyarakat untuk meningkatkan kepedulian terhadap orang dengan gangguan jiwa alias ODGJ.
"Kalau menemukan ODGJ harus peduli, jangan mengacuhkan, apalagi ditertawakan, minimal laporkan kepada kami," kata Uu dalam peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia atau World Mental Health Day ke-27 Tingkat Provinsi Jabar, di Lapangan Rumah Sakit Jiwa Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Rabu, 23 Oktober 2019.
Uu berpesan agar keluarga yang anggotanya memiliki gangguan jiwa tidak malu. Mantan Bupati Tasikmalaya itu tak ingin ada penderita gangguan jiwa yang diusir dari rumah kemudian tidak terurus di jalanan.
"Itu tidak solutif, jangan malu untuk direhabilitasi atau kalau memungkinkan bisa diurus sendiri, karena kami juga memiliki keterbatasan tapi kalau dilakukan bersama-sama tentu akan lebih baik," ucap Uu.
Dalam peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia Tingkat Provinsi Jabar kali ini, Uu merilis Kampung Walagri (Wahana Layanan ODGJ Mandiri) dan Crisis Center pelayanan kesehatan jiwa yang ada di Rumah Sakit Jiwa Cisarua dan klinik utama Graha Atma Bandung.
Menurut Uu, kehadiran Kampung Walagri adalah salah satu cara untuk mempercepat rehabilitasi sekaligus menciptakan rehabilitan yang produktif.
"Sehingga saat keluar dari tempat rehabilitasi, selain sehat juga memiliki kemampuan memenuhi kebutuhan hidup, karena di Kampung Walagri ini mereka juga diberi keahlian kewirausahaan," ujar Uu. (*)