TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menilai masuknya pendiri Gojek Nadiem Makarim, yang mewakili simbol dunia digital dan kehadiran anak-anak muda di kabinet Presiden Joko Widodo Jilid II akan membawa warna baru dalam dunia politik Indonesia mendatang. "Nadiem ini simbol dunia digital, startup, anak muda dengan pencapaian yang luar biasa di bidangnya," kata Yunarto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, 21 Oktober 2019.
Menurut Yunarto, masuknya Nadiem dalam kabinet secara langsung membuka ruang kepada anak muda untuk menggeluti politik praktis. Biasanya selama ini ketika ingin masuk politik harus melalui partai politik atau ormas (organisasi kemasyarakatan). “Dengan masuknya Nadiem akan membuka ruang anak-anak muda punya pilihan baru yakni di politik."
Yunarto melihat tantangan Nadiem tidaklah mudah, hambatan terbesarnya ada pada birokrasi. Untuk itu, Nadiem diharapkan dapat membawa gaya kerja startup yang egaliter dan disruptif ke dalam birokrasi. "Kalau dia bisa membawa semangat gaya kerja di startup ke birokasi, efeknya bisa akan menular ke kementerian lainnya," ujarnya menjelaskan.
Chief Economist BCA David E Sumual juga merespons positif masuknya Nadiem ke Kabinet Kerja Jilid II. Ia menilai sebagai sosok yang paham dunia bisnis, sehingga bisa mendorong perubahan paradigma dalam transaksi ekonomi ke depannya. Nadiem dianggap berhasil dengan platform transaksi digital lewat GoPay. “Adanya Nadiem akan membuat penggunaan IT (informasi dan teknologi) dalam pengembangan strategi ekonomi digital," ujar David.
David berharap Nadiem dapat memberikan terobosan dalam birokrasi yang selama ini dinilai masih menyulitkan dunia usaha. "Sudah menjadi rahasia umum birokrasi di sini rumit.” Perlu orang yang paham memanfaatkan teknologi sehingga mempermudah birokrasi dalam hubungannya dengan dunia usaha.
Ia juga memperkirakan kehadiran Nadiem Makarim dalam kabinet akan mengundang investasi yang lebih banyak ke Indonesia karena terbukti berhasil mengundang investasi global ke perusahaan yang dirintisnya. Ini bisa menjadi contoh dalam pengembangan. “Dia juga sudah punya jaringan investor yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan sektor lain yang bukan hanya startup."