TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon membantah kabar dirinya bakal menjadi menteri di kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Dia mengatakan tak mengetahui urusan yang merupakan hak prerogatif presiden itu.
"Enggak lah, itu isu-isu. Saya kira itu hak prerogatif presiden," kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Ahad, 20 Oktober 2019.
Sebelumnya berembus kabar mantan wakil ketua DPR itu menjadi menteri. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono mengatakan peluang Gerindra masuk ke koalisi Jokowi sudah mencapai 98 persen. Partai besutan Prabowo Subianto itu hampir pasti merapat ke pemerintahan.
Gerindra juga sudah menyiapkan dua kadernya untuk masuk dalam kabinet Jokowi - Ma'ruf Amin, yakni Edhy Prabowo dan Fadli Zon. Dua orang ini dinilai merupakan kader terbaik dan berpengalaman di bidang ekonomi, pertanian, dan pemerintahan.
Namun, sejumlah politikus di koalisi Jokowi bertanya-tanya apa jadinya jika Fadli menjadi menteri Jokowi. Sebab, Fadli selama ini terkenal kerap mengkritik Jokowi.
"Maaf ya, kalau Fadli Zon jadi menteri, itu saya bingung juga. Bingungnya gimana ya, Karena kritiknya dia kan terhadap Pak Jokowi bukan hanya soal kebijakan, tapi kan masalah personal juga, gitu lho," ujar Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani di Kompleks Parlemen, Senayan pada Kamis, 17 Oktober 2019.
Namun belakangan nama Fadli meredup. Nama kandidat menteri dari Gerindra adalah Ketua Umum Prabowo Subianto dan Wakil Ketua Umum Edhy Prabowo.