Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ponpes Ini Dukung Stop Mobilisasi Warga Saat Pelantikan Presiden

image-gnews
Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) saat melakukan simulasi pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 18 Oktober 2019. Simulasi pengamanan tersebut dilakukan menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang akan dilaksanakan pada Minggu, 20 Oktober 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) saat melakukan simulasi pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 18 Oktober 2019. Simulasi pengamanan tersebut dilakukan menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang akan dilaksanakan pada Minggu, 20 Oktober 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.COYogyakarta - Pondok Pesantren Sunan Kalijaga Gesikan Yogyakarta mengaku mendukung penuh kebijakan Polri terkait larangan aksi mobilisasi masa pada momentum pelantikan presiden besok, Ahad 20 Oktober 2019.

Melalui kewenangan kebijakan diskresi, tidak menerbitkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) aksi unjuk rasa dinilai kalangan pondok ini sebagai langkah tepat. Dengan pertimbangan untuk menghindari, mencegah provokasi, aksi rusuh dan melindungi keamanan bersama masyarakat .

"Dalam paradigma kaidah ushul dikenal 'perkara wajib yang tidak dapat sempurna kecuali dengannya maka perantara itu menjadi wajib atau Maa Laayatimmul waajibu illa bihii Fahuwal waajib'" ujar Pengasuh Ponpes Sunan Kalijaga Gesikan Yogya Beny Susanto Jumat 18 Oktober 2019.

Berangkat dari pemahaman itu, ujar Benny, kelancaran, kondusifitas dan keamanan proses pelantikan presiden-wakil presiden terpilih memang hanya bisa ditegakkan dengan jalan diskresi sehingga larangan aksi merupakan kebutuhan yang tidak bisa dihindari.

Menurut Benny, sering terjadi salah paham bahwa kebebasan berekpresi, unjuk rasa dalam UU No. 9/1998 itu bersifat mutlak tanpa batas. Padahal tidak demikian.

"Ada batasan, pengecualian antara lain berhubungan dengan tidak boleh mengganggu kepentingan umum, ketertiban publik, tidak boleh mengganggu hak asasi orang lain, menggunakan etika dan moral serta menjaga satu kesatuan bangsa-negara," ujarnya.

Oleh sebab itu, ujar Benny, terkait dengan pelantikan sebagai hajat akhir demokrasi 2019 maka apabila tetap ada aksi bisa dibubarkan oleh kepolisian.

NKRI 9, menurutnya, bukanlah negara rusuh tetapi negara hukum (rech staat) sehingga upaya yang bersifat preventif dan persuasif harus dilakukan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

" Meskipun otoritas kamtibmas menjadi tugas pokok Polri, tetapi ada ruang terbuka bagi partisipasi dan adanya kebutuhan dukungan publik. Aksi anarkhis bukan saja melanggar hukum, tapi tidak keren bahkan merusak," ujarnya.

Menurut Benny, sedari awal, pada momentum yang amat berharga bagi dinamika kenegaraan-demokratisasi elektoral 2019, adanya peluang rusuh harus dihadang bersama. Sebab lima kali Pemilu pasca reformasi kualitas demokrasi tidak boleh berjalan mundur. Harus berjalan maju ke depan dan progresif.

"Oleh karena itu peran tokoh masyarakat, terutama partai politik dan tim sukses amat penting dalam upaya preventif dan persuasif," ujarnya.

Benny selaku kalangan pondok pesantren berharap Presiden terpilih Joko Widodo dan Wapres KH. Ma’ruf Amin amanah dan membawa kesejahteraan, keadilan dan kemajuan bagi seluruh bangsa-negara Indonesia.

Pihaknya sebagai bagian akar rumput juga mengapresiasi mantan capres Prabowo Subianto dan cawapres Sandiaga Uno. "Kami apresiasi Prabowo-Sandi yang telah berjiwa besar dan kesatria menerima hasil akhir Pemilu 2019 sebagai pendidikan politik yang baik," ujarnya.

Menurut Benny, jika para kandidat peserta Pilpres, tim sukses telah menerima secara bulat hasil akhir, tentu saja tidak ada manfaat bahkan hanyalah kerugian bagi pihak yang masih mengupayakan penolakan pelantikan presiden.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Siap Bela Amy WNA Korea Ambil Kembali Anaknya, Sunan Kalijaga Tantang Hotman Paris

3 hari lalu

Dua pengacara, Hotman Paris dan Sunan Kalijaga. Foto: Instagram.
Siap Bela Amy WNA Korea Ambil Kembali Anaknya, Sunan Kalijaga Tantang Hotman Paris

Sunan Kalijaga membeberkan alasannya membela Amy WNA Korea untuk merebut kembali empat anaknya yang dikuasai Aden Wong dan Tisya Erni.


Konsekuensi UU IKN Jakarta Tak Lagi Berstatus Ibu Kota Negara Sejak 15 Februari Lalu, Kok Bisa?

10 hari lalu

Ribuan santri alumni Pondok Modern Gontor saat berkumpul untuk ikuti acara
Konsekuensi UU IKN Jakarta Tak Lagi Berstatus Ibu Kota Negara Sejak 15 Februari Lalu, Kok Bisa?

Akibat UU IKN, status Jakarta sebagai Daerah Khusus Ibu Kota Negara disebut telah berakhir per 15 Februari 2024 lalu. Ini maksudnya?


Kapan Jadwal Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024?

27 hari lalu

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membaca sumpah presiden pada upacara pelantikan di Gedung Parlemen, Jakarta, 20 Oktober 2014.  AP/Dita Alangkara
Kapan Jadwal Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024?

Prabowo-Gibran hampir dipastikan menang Pilpres 2024 berdasarkan real count sementara KPU. Kapan jadwal pelantikan presiden dan wakil presiden 2024?


Sunan Kalijaga Heran Orang Tua Pelaku Bullying ke Anaknya Berbeda Saat Proses Mediasi

28 hari lalu

Sunan Kalijaga menghadiri Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 19 Februari 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Sunan Kalijaga Heran Orang Tua Pelaku Bullying ke Anaknya Berbeda Saat Proses Mediasi

Anak Sunan Kalijaga menjadi korban bullying teman-teman sekolah. Mediasi gagal gara-gara orang tua pelaku bullying berbeda.


Pemilu 2024: Ini Jadwal Real Count, Pelantikan Anggota DPRD, DPD, DPR, Kapan Pelantikan Presiden-Wapres 2024-2029?

29 hari lalu

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membaca sumpah presiden pada upacara pelantikan di Gedung Parlemen, Jakarta, 20 Oktober 2014.  AP/Dita Alangkara
Pemilu 2024: Ini Jadwal Real Count, Pelantikan Anggota DPRD, DPD, DPR, Kapan Pelantikan Presiden-Wapres 2024-2029?

Berikut jadwal real count dari KPU, pelantikan anggota DPRD, DPD, DPR dan Capres-Cawapres dalam agenda Pemilu 2024.


Profil Nyi Ageng Serang, Buyut Ki Hajar Dewantara yang Pernah Berperang Bersama Pangeran Diponegoro

11 November 2023

Nyi Ageng Serang. jogjaprov.go.id
Profil Nyi Ageng Serang, Buyut Ki Hajar Dewantara yang Pernah Berperang Bersama Pangeran Diponegoro

Nyi Ageng Serang punya darah pahlawan. keturunan Sunan Kalijaga dan nenek buyut Ki Hajar Dewantara itu adalah penasehat Pangeran Diponegoro.


Hari Bersejarah Bagi Gus Dur, SBY, Jokowi: Mengapa Pelantikan Presiden Selalu Digelar 20 Oktober?

20 Oktober 2023

Presiden RI ke-7, Joko Widodo diambil sumpahnya dalam pelantikannya sebagai Presiden di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin 20 Oktober 2014. AP/Dita Alangkara
Hari Bersejarah Bagi Gus Dur, SBY, Jokowi: Mengapa Pelantikan Presiden Selalu Digelar 20 Oktober?

Ada fakta menarik tentang 20 Oktober. Tanggal ini dipilih sebagai hari pelantikan Presiden RI antara lain Gus Dur, SBY, Jokowi. Mengapa?


Sejarah dan Proses Grebeg Maulud, Makna Gunungan dan Kirab Prajurit Keraton

28 September 2023

Abdi dalem Keraton Yogyakarta membawa gunungan dari Kompleks Keraton Yogyakarta menuju Pakualaman saat acara Grebeg Maulud di Yogyakarta, Rabu, 21 November 2018. Dalam rangka memperingati Maulud Nabi Muhammad SAW, Keraton Yogyakarta mengeluarkan tujuh gunungan. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Sejarah dan Proses Grebeg Maulud, Makna Gunungan dan Kirab Prajurit Keraton

Grebeg Maulud adalah prosesi yang rutin digelar saat perayaan kelahiran Nabi Muhammad oleh Keraton Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta.


Bertemu Sultan HB X, Putri Ariani Dapat Uang Rp 50 Juta dan Bawakan Lagu Karya Sunan Kalijaga

26 Juni 2023

Putri Ariani bertemu Sultan HB X di Yogyakarta, Senin, 26 Juni 2023. Dok.istimewa
Bertemu Sultan HB X, Putri Ariani Dapat Uang Rp 50 Juta dan Bawakan Lagu Karya Sunan Kalijaga

Saat bertemu Sultan HB X, Putri Ariani membawakan lagu Jawa, 'Lir Ilir' karya Sunan Kalijaga yang mengalun syahdu di Kompeks Kepatihan, Jogja.


Sejarah Ketupat, Awalnya Bukan Makanan Khas Lebaran

13 April 2023

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Sejarah Ketupat, Awalnya Bukan Makanan Khas Lebaran

Sejarah ketupat. Awalnya ketupat adalah hidangan saat pesta panen untuk menghormati Dewi Sri. Namun bergeser menjadi sajian khas lebaran.