INFO NASIONAL — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral berharap kerja sama dengan Jerman untuk membangun pembangkit listrik energi terbarukan tetap berlanjut. Manfaat kerja sama tersebut, yakni ratusan desa menikmati sambungan listrik.
“Kami berharap ada kesinambungan kerja sama dengan GIZ. Program kerja sama ini memberi nilai tambah, terutama perkembangan ekonomi,” ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, Halim Sari Wardana, pada acara makan malam bersama untuk memperingati 10 tahun kehadiran Energising Development (EnDev) di Jakarta, Kamis, 10 Oktober 2019.
Halim berharap, kerja sama tersebut dapat membantu membuka peluang pasar hasil produk usaha kecil dan menengah (UKM) sehingga kesejahteraan warga desa meningkat.
Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ) adalah agen pembangunan Pemerintah Federal Jerman yang bertugas membantu berbagai negara berkembang di tiga bidang prioritas, yakni energi, perlindungan lingkungan, dan pendidikan, serta pelatihan teknis sekaligus pengembangan ekonomi.
Sementara, EnDev adalah multi-donor partnership yang diprakarsai oleh Belanda, Jerman, Norwegia, Inggris, dan Swiss, dan Swedia. Proyek globalnya tersebar di 24 negara.
Di Indonesia, EnDev yang mengoperasikan misi GIZ itu mendukung pengembangan akses listrik yang berkelanjutan dengan teknologi energi terbarukan. Selain itu, EnDev menyediakan keahlian teknis kepada pengelola listrik perdesaan.
EnDev yang bekerja sejak 2009 telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Kedua pembangkit listrik tersebut telah dirasakan sekitar 295.000 orang, 3.800 fasilitas umum, dan 2.900 bisnis di pedesaan.
“Sebenarnya kerja sama kami dengan pemerintah tak putus. Saat ini yang berhenti kerja sama mini grid, tapi biogas masih berlanjut sampai tahun depan,” ujar Project Manager EnDev Indonesia, Catoer Wibowo.
Selama 10 tahun perjalanan EnDev Indonesia, lembaga ini konsisten mengedukasi masyarakat desa yang sehari-hari bekerja sebagai petani atau nelayan. Dalam rentang kurun waktu 2009- 2019, EnDev gencar melakukan edukasi tentang PLTMH kepada masyarakat desa.
EnDev bersama Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah juga memberikan pelatihan kewirausahaan di lokasi-lokasi PLTMH se-Indonesia.
Dalam dua tahun sejak 2014, EnDev membangun 614 pembangkit listrik mikro grid yang menghubungkan1.537 fasilitas publik. Salah satu prestasinya adalah PLTMH di Tulak Tallu, Sulawesi Selatan yang mendapakan juara 1 untuk kategori “Local Grid” di ASEAN Energy Award 2017.
Berbagai pencapaian dari hasil kerja sama selama 10 tahun ini tak lepas dari kerja keras berbagai pihak antara lain masyarakat Indonesia, LSM, dan pihak-pihak terkait lainnya di bidang energi terbarukan. “Tak ada negara lain seperti Indonesia dapat mencapai upaya begitu besar terhadap micro hydro,” ujar Country Director GIZ, Martin Hansen.
Kesuksesan EnDEv dan GIZ di Indonesia telah mendorong negara lain, seperti Nepal, Myanmar, dan Kenya untuk menghadirkan pembangunan listrik energi terbarukan di negaranya. (*)