TEMPO.CO, Jakarta-Sebanyak 50 calon komisioner Komisi Nasional Anti-kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) akan menjalani tahap uji publik pada 14 dan 15 Oktober 2019. Uji publik akan disiarkan secara langsung melalui live streaming di media sosial.
Ketua Panitia Seleksi Komnas Perempuan Usman Hamid mengatakan tahapan uji publik sengaja dibuat live streaming agar masyarakat bisa ikut berpartisipasi. “Kami mengundang masyarakat untuk menyaksikan," kata Usman di kantor Komnas Perempuan, Jakarta, Kamis, 10 Oktober 2019.
Usman menuturkan masyarakat dapat menyampaikan pertanyaan, masukan dan juga pendapat secara langsung melalui live streaming tersebut. "Pansel juga membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin memberikan pendapat atau pertanyaan secara virtual melalui tautan yang ada saat live streaming," kata Usman.
Kelima puluh calon yang mengikuti tahap uji publik sebelumnya lolos dalam tahap seleksi administrasi dan makalah. Mereka terdiri dari berbagai latar belakang, di antaranya tokoh adat, tokoh agama, buruh dan aktivis buruh. Ada dua orang pula yang berstatus difabel.
Anggota Pansel Miryam Nainggolan mengatakan selain uji publik, selama dua hari itu kandidat juga akan mengikuti tes psikologi. Tes psikologi dilakukan untuk mengetahui kemampuan intelektual, kemampuan kerjasama tim, manajerial dan kepemimpinan.
Setelah tahapan uji publik dan tes psikologi, calon yang lolos akan mengikuti tahap seleksi selanjutnya, yaitu wawancara dengan Pansel yang direncanakan dilakukan pada 13-15 November 2019.