TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengakui bahwa dirinya turut berperan memuluskan Bambang Soesatyo menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI secara musyawarah mufakat.
"Saya memang mengatakan, ketika mau pemilihan pimpinan MPR, saya selalu menekankan kepada fraksi PDIP untuk mendorong pemilihan Ketua MPR itu dengan musyawarah untuk mufakat," ujar Megawati Soekarnoputri di kediamannya, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta pada Kamis, 10 Oktober 2019.
Megawati mengatakan, musyarawah mufakat adalah ruh Majelis Permusyawaratan Rakyat. "Jadi kalau pakai voting-voting, saya bilang itu bukan jalannya Indonesia. Dan Alhamdulillah keadaan itu ternyata dapat dilaksanakan," ujar dia.
Sebelumnya, Ketua Fraksi Partai Gerindra di parlemen, Ahmad Riza Patria mengungkapkan, Megawati dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto ikut bermanuver dalam pemilihan Ketua MPR RI. Awalnya Fraksi Partai Gerindra bersikeras mencalonkan Ahmad Muzani sebagai Ketua MPR, sementara seluruh fraksi sepakat mendukung Bambang Soesatyo.
Atas komunikasi Megawati dan Prabowo di detik-detik terakhir, akhirnya Gerindra
mengalah dan menyerahkan kursi Ketua MPR pada Bambang Soesatyo.
"Kami mengedepankan musyawarah-mufakat dan hasil konsultasi Bapak Prabowo Subianto dengan Ibu Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI, maka Bapak Prabowo dan Ibu Megawati bersepakat, untuk kepentingan yang lebih besar, kami bersepakat untuk terus menjaga lembaga MPR ini dalam forum-forum musyawarah, dalam memutuskan berbagai kebijakan penting dalam membangun bangsa dan negara," ujar Riza di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis malam, 3 Oktober 2019.
DEWI NURITA