INFO NASIONAL — Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, bersama Wakil Ketua DPR RI, Ahmad Basarah, Ahmad Muzani, Jazilul Fawaid, Arsul Sani, Zulkifli Hasan, Fadel Muhamad, Syariefuddin Hasan, Hidayat Nur Wahid dan Sekretaris Jenderal MPR Ma'ruf Cahyono menemui Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri di kediamannya di Jalan Teuku Umar No. 27A Menteng Jakarta Pusat, Kamis, 10 Oktober 2019. Pertemuan itu digelar tertutup. Dalam pertemuan itu Megawati didampingi kader PDIP Eriko Sotarduga.
Kendati demikian, usai pertemuan, Bambang mengatakan jika kedatangan mereka untuk mengantarkan undangan kepada mantan Presiden Megawati agar menghadiri pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Kompleks Parlemen, Minggu, 20 Oktober 2019.
"Kedua, kami meminta pandangan berdasarkan pengalaman beliau sebagai Presiden ke-5 dalam melaksanakan konstitusi. Umur konstitusi kita sudah 17 tahun. Paling tidak Bu Mega melaksanakan selama dua tahun. Bu Mega merupakan Presiden masa transisi sebagai mandataris yang terakhir di MPR," kata Bambang.
Menurut Bambang, diskusi berlangsung hangat. Dalam pertemuan itu Bambang mengatakan jika pimpinan MPR sepakat bahwa ruang untuk pembahasan tentang amandemen terbatas terhadap konstitusi di bidang ekonomi dibuka seluas-luasnya kepada masyatakat. "Kita ingin masyarakat ingin ikut andil dalam konstitusi yang dijalankan ke depan," ujarnya.
Amandemen terbatas, kata Bambang, dimaksudkan agar perjalanan bangsa ini mempunyai buku induk. Dari sisi ekonomi, Indonesia harus mencetak biru (blue print) perjalanan bangsa ke depan.
"Kita sudah sepakat memilih pemimpin secara langsung tapi seharusnya visi misi presiden hingga bupati, wali kota harus mengacu pada perjalanan Indonesia yang sudah digariskan ke depan," kata Ketua MPR.
Dengan demikian jika ada pergantian walikota atau gubernur hingga presiden tetap mengacu pada blue print yang sama.
"Sehingga pembangunan ekonomi kita bisa melejit ke depan," ujarnya seraya menambahkan bahwa MPR membuka diri terhadap aspirasi masyarakat.
Sementara itu, Megawati mengatakan jika pertemuan berlangsung hangat. Dia juga memuji proses pemilihan Ketua MPR yang berlangsung lancar dan telah menetapkan Bambang Soesatyo sebagai Ketua MPR.
"Saya selalu mengatakan agar dalam memilih pemimpin di MPR harus dilakukan dengan kolektif kolegial. Kalau pakai voting bukan jalannya indonesia. Alhamdulilah itu dapat dilaksanakan dan alhamdulilah kami berkumpul sekarang," ujar Megawati. (*)