TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan penusukan terhadap Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto tak mungkin berlatar dendam orang perorang.
"Pasti ada bagian-bagian yang harus perlu diusut dan saya kira saya percaya kepada kepolisian akan mengungkap ini," kata Tjahjo Kumolo di IGD RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Kamis 10 Oktober 2019.
Tjahjo tak ingin mengada-adakan kemungkinan motif penusukan memiiki keterkaitan dengan kepentingan Presiden. "Saya belum mau mengada-ada. Menkopolhukam yang selama ini mengkoordinir," katanya.
Tjahjo mengatakan, Wiranto merupakan figur yang bersahaja, tak mau dikawal, dan tak mau diperketat pengawalannya. Untuk itu dia mempercayakan kasus ini pada pihak kepolisian dan yakin dapat diungkap dalam waktu sesingkat-singkatnya.
"Ya mudah-mudahan kepolisian bisa mengungkap ini. Kami cukup sedih dan cukup prihatin," katanya.
Wiranto tiba di RSPAD Gatot Subroto pukul 14.46. Pukul 15.09, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Syafurddin juga sudah tiba di RSPAD. Selain syafruddin, datang terlebih dahulu Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo.
Ketika turun dari mobil di Alun-alun Menes, dari arah belakang Syahrial Alamsyah menusuk Wiranto hingga tersungkur. Saat ini pelaku diamankan di Polsek Menes dan sedang dimintai keterangan.
Pukul 11.55, Wiranto dibawa ke Klinik Menes Medical Center Pandeglang untuk mendapat pertolongan pertam. Pukul 12.00, Wiranto dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Pandeglang.
HALIDA BUNGA FISANDRA