TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPR dari Fraksi PDIP Arteria Dahlan mengatakan buzzer yang menghujatnya di sosial media setelah debat dengan Emil Salim di acara Mata Najwa tadi malam, Rabu, 9 Oktober 2019.
Arteria, 44 tahun, menyatakan menerima kritik pedas dan hijatan sebagai konsekuensi perbedaan pendapat di negara demokrasi. Tapi, menurut dia, ada yang 'bermain' sehingga hujatan begitu masif.
"Adalah buzzer-buzzernya. Kami juga tahu. Saya ini melangkah enggak akan goyang sedikitpun," kata Arteria Dahlan kepada Tempo hari ini, Kamis, 10 Oktober 2019.
Dia menjelaskan apa yang diucapkannya sesuai dengan keyakinan. Maka dicerca sekalipun dia tetap bertekad mewakafkan diri untuk konsisten menyatakan hal-hal yang benar walaupun tak populer.
"Ini perjuangan ideologi. Pada waktunya orang akan menilai konsistensi saya untuk menyatakan kebenaran. Saya enggak ngaruh sedikitpun," tutur anggota Komisi Hukum DPR tersebut. "Silakan ngomong macam-macam."
Arteria Dahlan kemudian mempersoalkan tuduhan bahwa dia telah berlaku tidak sopan kepada Profesor Emil Salim yang telah berusia 89 tahun. Dari perspektif apa, dia melanjutlan, muncul anggapan tidak sopan.
Dia menuturkan bahwa sejak awal acara sudah begitu baik dan sopan kepada Emil Salim. Itu ditunjukkannya dengan membungkukkan badan sebagai tanda hormat. Namun batasan itu dinilainya telah dilanggar oleh Emil Salim.
"Ini ditonton jutaan orang. Saya juga harus (memberi pernyataan) keluar untuk melihat bahwa ini enggak bener. Tapi kan sayang, (isi) perdebatan tidak dihadirkan, tapi yang dihadirkan sikap saya," kata Arteria Dahlan.