Lewat email, InsightID membantah jika disebut mendukung kemerdekaan Papua. Mereka menyebut Konten-konten yang dibuat mendukung persatuan Indonesia.
"Kami melawan narasi hoaks separatis Papua merdeka yang memanfaatkan isu kemanusiaan untuk mendapatkan dukungan publik internasional atas agenda politiknya dan memperkeruh pencapaian solusi damai untuk Papua," tulis InsightID lewat email yang dikirim ke redaksi Tempo pada Kamis, 10 Oktober 2019.
Mereka menyebut konten yang dibuat fokus ke pesan Bhineka Tunggal Ika, persatuan Indonesia, dan optimisme usaha-usaha Indonesia dalam menyelesaikan masalah Papua. "Tidak benarjika konten-konten kami mendukung kemerdekaan Papua Barat," kata mereka.
Mereka juga menulis Facebook hanya membuka kelompok yang mendukung Indonesia yakni InsightID. Tapi, kata email tersebut, Facebook tidak membuka siapa di belakang akun-akun kelompok separatis Papua Merdeka.
"Sehingga, menciptakan persepsi yang ambigu di publik dan membuat kami dituduh melakukan 2 hal yang sangat bertentangan, mendukung kemerdekaan Papua dan mendukung persatuan Indonesia," tulis mereka.
Faktanya, kata mereka, InsightID berdiri sangat jelas di posisi membela dan menjaga persatuan Indonesia.
InsightID mengatakan ada disinformasi yang menyudutkan mereka. Mereka membantah pernah mengeluarkan uang sebanyak US$ 300 ribu untuk beriklan. "Kami sangat yakin bahwa jumlah itu adalah gabungan dari berbagai kelompok yang mengangkat isu Papua, baik Kelompok Separatis Papua Merdeka maupun Pejuang Pro Indonesia lainnya," tulis mereka.
Fikri Arigi, Friski Riana
Catatan redaksi: Berita ini telah diubah pada Kamis, 10 September 2019 pukul 14.05 WIB dengan memasukan penjelasan dari InsightID.