TEMPO.CO, Jakarta - Politikus muda PDIP Arteria Dahlan menuai kritik parah di media sosial. Bahkan, profilnya di situs Wikipedia sampai ditambahi oleh warganet dengan kalimat-kalimat yang kasar.
Itu semua terjadi setelah anggota Komisi Hukum DPR tersebut terlibat debat dengan Menteri Lingkungan Hidup era Orba, Emil Salim, dalam acara Mata Najwa di Trans7 tadi malam, Rabu, 9 Oktober 2019.
"Arteria Dahlan, S.T., S.H., M.H.B.A.C.O.T adalah seorang tukang bacot pengacara dan politisi yang gila hormat di Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Yak pokoknya buat keluarga beliau, sabar saja ya. Gua yang bukan siapa-siapa saja malu apalagi kalian. Sabar ya," begitu tambahan diskripsi pada awal profil Arteria di Wikipedia.
Dalam diskusi di program Mata Najwa, mereka membahas revisi UU KPK dan penerbitan Perpu UU KPK. Arteria sampai mengarahkan telunjuknya ke Emil Salim dan beberapa kali memotong penjelasan narasumber lain. Najwa Shihab, host acara tersebut, akhirnya menegur Arteria Dahlan.
Akun twitter @Sastoro27 pun berkomentar atas perubahan diskripsi profil di Wikipedia. "Wah wah Arteria Dahlan ternyata menyand ang gelar B.A.C.O.T. Pantesan ngomong sama orang tua sekelas Prof enggak ada attitude," tulisnya.
Cibiran lain datang dari akun Twitter @alvintii. "Melihat Profesor Emil Salim diejek oleh Arteria Dahlan adalah hal paling menghancurkan hati hati ini."
Adapun @frdhermanda mengibaratkan Arteria sebagai sosok Joker. "Joker adalah seorang Joker untuk dirinya sendiri. Tapi Arteria Dahlan dalam setiap forum debat adalah badut sesungguhnya," katanya.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya juga mencuit soal Arteria lewat akun @Yunartowijaya.
"Kita enggak bisa ngejudge sepihak omongan Arteria Dahlan salah secara substansi, tapi yang jelas gua akan kasih lihat video dia ke anak gua dan bilang, contoh orang yang berpendidikan tapi enggak punya adab/manner, jangan pernah jadi gini ya nak," tulis Yunarto.
Pada Maret 2018 Arteria Dahlan pernah ditegur partainya karena dinilai mengucapkan kalimat yang tak semestinya tentang Kementerian Agama.
Arteria Dahlan memaki Kementerian Agama ketika rapat dengan Jaksa Agung M. Prasetyo di Komisi III DPR. Berbicara kepada Jaksa Agung, Kementerian Agama dianggap membiarkan kasus penipuan biro perjalanan umrah First Travel.
Arteria pun meminta Kejaksaan Agung tidak hanya menginventarisasi aset First Travel tetapi juga melacaknya.
Arteria mengaku pernah membahas First Travel ketika menjadi anggota DPR Komisi VIII. Ia meminta Kejaksaan Agung melakukan pencegahan agar praktik seperti yang dilakukan biro perjalanan umrah itu tidak terulang. “Ini Kementerian Agama bangsat, Pak. Semuanya, Pak,” kata Arteria kepada Jaksa Agung.
Ucapan Arteria dikritik banyak pihak karena dinilai tidak pantas. Mulai dari para aparatur sipil negara di lingkungan Kementerian Agama, pengamat, MUI, hingga Forum Wakil Rektor/Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia.
Forum Wakil Rektor/Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama PTKIN meminta DPP PDIP menegur Arteria Dahlan.
"Meminta kepada DPP PDI Perjuangan untuk memberikan teguran kepada Arteria Dahlan atas perilaku yang tidak menyenangkan dan menghina Kemenag sebagai institusi negara dan keluarga besarnya."
Ketua Forum WR/WK Bidang Kemahasiswaan Syamsul Rijal menyampaikan dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Sabtu, 31 Maret 2018. Forum itu menyesalkan Arteria Dahlan yang mengkritik tidak konstruktif dan mengabaikan etika serta budaya bangsa.
Forum meminta masyarakat tidak memilih Arteria kembali sebagai wakil rakyat pada pemilu yang akan datang. Forum meminta Arteria Dahlan meminta maaf kepada Menteri Agama RI dan seluruh ASN Kemenag se-Indonesia atas ucapan yang tidak senonoh melalui media massa, baik cetak maupun elektronik.
Politikus Ribka Tjiptaning mengatakan partainya sudah memanggil Arteria Dahlan sehubungan dengan ucapannya terhadap Kementerian Agama. Partai, kata Ribka, sudah menegur Arteria agar lebih santun bicara sebagai anggota DPR.
“Biasa, lah anak muda, mungkin kelepasan ngomong," kata Ribka Tjiptaning di Studio Kopi Sang Akar pada Sabtu, 31 Maret 2018.