Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Seorang Mahasiswa yang Diduga Disiksa Polisi Setelah Demo

image-gnews
Sejumlah anggota polisi melakukan barikade untuk menghalau peserta aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Kota Surakarta, Jawa Tengah, Senin, 30 September 2019. Aksi mahasiswa dan pelajar yang menolak UU KPK hasil revisi serta sejumlah RUU itu sempat ricuh. ANTARA
Sejumlah anggota polisi melakukan barikade untuk menghalau peserta aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Kota Surakarta, Jawa Tengah, Senin, 30 September 2019. Aksi mahasiswa dan pelajar yang menolak UU KPK hasil revisi serta sejumlah RUU itu sempat ricuh. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang anggota kepolisian tiba-tiba menghajar Muhammad Dzaki Izza Romadhon, salah seorang mahasiswa yang ikut unjuk rasa di DPR pada 30 September 2019. "Saat itu saya sedang berlindung di rumah penduduk di Palmerah," kata Dzaki menceritakan ulang kejadian itu pada Tempo, Rabu, 9 Oktober 2019.

Dzaki menuturkan, hari itu ia sempat mengikuti unjuk rasa di DPR. Namun, sekitar pukul 20.00 WIB, ia memutuskan pulang. Tiba-tiba, ketika sedang berjalan di sekitar Pasar Palmerah, ada tembakan gas air mata ke arah massa yang memang berkumpul di sekitar area itu.

Mahasiswa Binus ini pun kemudian mencari perlindungan di salah seorang rumah pendiuduk. Tak lama, anggota Brimob mendobrak masuk.

"Saya ditarik dari belakang. Saya dibanting, dipukuli, disikut di dalam rumah. Ditendang. Setelah saya lemas baru dibawa ke jalan raya. Lalu saya dihjar pakai helm dan ada yang menggunakan motor menabrak saya," kata Dzaki. Ia mengaku dikeroyok oleh 3-4 anggota Brimob. 

Dari daerah Palmerah, Dzaki dibawa menggunakan motor oleh dua anggota Brimob. Dzaki dibawa ke suatu tempat tak jauh dari gedung DPR/MPR bersama sekitar 30 tahanan pelajar dan mahasiswa lainnya. "Kondisinya lebih parah dari saya," kata Dzaki.

Polisi, kata Dzaki, juga sempat menyundut ia dengan besi yang sudah dipanaskan. Dzaki mengaku masih bersyukur atas kondisinya, apalagi setelah melihat tahanan lainnya masih ditendang, dihajar sampai tak sadarkan diri.

Pukul 21.00, puluhan tahanan mahasiswa dan pelajar itu diminta membuka baju dan celana. Semua perlengkapan pribadi seperti telepon genggam, dompet dan kunci kendaraan ditahan aparat. Mereka diminta berjalan jongkok menuju kendaraan polisi untuk dibawa ke Polda Metro Jaya.

Pukul 22.00, para tahanan diminta masuk ke ruangan unit 3. "Di situ, mungkin polisi kesal, jadi kita dikata-katain goblok, bangsat, anjing, bego, semua kata kasar keluar," katanya.

Sesaat setelahnya, Dzaki diminta untuk membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Dia diminta mengaku melempar batu dan merusak fasilitas umum. 

"Buktiin kalau ada CCTV saya melempar. Saya bilang saya enggak anarkis, memilok, merusak pagar, gedung DPR, enggak lempar batu ke aparat. Saya cuma ikut nyanyi, teriak, dan pulang." katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

1 hari lalu

Ketua KPU Hasyim Asyari (tengah) didampingi anggota KPU (kiri ke kanan) Mochammad Afifuddin, Parsadaan Harahap, Betty Epsilon Idroos dan August Mellaz memimpin rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Sabtu 16 Maret 2024. Pada hari ke-18 rapat pleno rekapitulasi tingkat nasional Pemilu 2024, KPU telah mengesahkan perolehan suara nasional pada 32 provinsi. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

KPU menilai Depok memiliki banyak kampus besar sehingga diharapkan mereka terlibat sebagai penyelenggara dalam pelaksanaan Pilkada 2024.


Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

1 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

Mahasiswa Unas sebetulnya tidak diwajibkan untuk membuat jurnal.


Tak Hanya Diduga jadi Joki Nilai, Dosen Untan Manfaatkan Mahasiswa S1 untuk Kepentingan Pribadi

4 hari lalu

Ilustrasi Universitas Tanjungpura. Sumber: Untan.ac.id
Tak Hanya Diduga jadi Joki Nilai, Dosen Untan Manfaatkan Mahasiswa S1 untuk Kepentingan Pribadi

Dosen yang sebelumnya diduga jadi joki mahasiswa S2 FISIP Untan juga kerap memanfaatkan mahasiswa S1 dalam penulisan jurnal tanpa mencantumkan nama.


Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

6 hari lalu

Mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia Kamis 18 April 2024. Dok.istimewa
Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.


Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

6 hari lalu

Ferienjob. Istimewa
Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.


PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

7 hari lalu

Musyawarah Nasional ke-6 Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII), menyepakati Akhmad Muqowam sebagai Ketua Umum dan Hanif Dhakiri sebagai Sekretaris Jenderal IKA PMII periode 2018-2023. | Istimewa
PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Ini alasan berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII pada 1960.


64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

7 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.


Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

8 hari lalu

Ilustrasi Universitas Tanjungpura. Sumber: Untan.ac.id
Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

Sumber Tempo mengungkap jika seorang dosen di Untan diduga menjadi joki nilai mahasiswa program S2 di FISIP. Tarifnya mencapai Rp 30 juta.


Fakultas Geografi UGM Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

10 hari lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Fakultas Geografi UGM Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil bertengger di peringkat 101-150 global dalam QS World University Ranking by Subject 2024.


Khawatir Diintimidasi, Mahasiswa Korban TPPO Ferienjob: Aku Butuh Perlindungan LPSK

16 hari lalu

Universitas Jambi. Dok. ANTARA
Khawatir Diintimidasi, Mahasiswa Korban TPPO Ferienjob: Aku Butuh Perlindungan LPSK

Mahasiswa itu khawatir terkena masalah hukum karena sudah beberapa kali menyampaikan kejadian yang dialami selama ferienjob di Jerman.