TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal (KSAD) Andika Perkasa mengatakan mendapat laporan akan ada unjuk rasa di sejumlah daerah menjelang pelantikan Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin.
"Hanya beberapa tempat saja. Beberapa itu lebih kecil dari 30 persen dari seluruh wilayah yang kami undang kecuali Papua," kata dia dalam konferensi pers di Markas Besar TNI AD, Jakarta, Rabu, 9 Oktober 2019.
Laporan ini Andika terima usai mengumpulkan para Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) dan Komandan Komando Resort Militer (Korem) dari seluruh Indonesia, kecuali Papua. Panglima Kodam Cenderawasih tidak hadir lantaran fokus membantu menjaga keamanan di Papua.
Menurut Andika, TNI siap bekerja sama dengan kepolisian dan pemerintah daerah untuk menjaga situasi saat unjuk rasa berlangsung.
Andika menuturkan pada dasarnya TNI tidak mempermasalahkan jika ada unjuk rasa. Alasannya, penyampaian pendapat di muka umum dilindungi oleh konstitusi. Namun, Ia meminta kepada seluruh pihak yang ingin berunjuk rasa agar tetap menjaga ketertiban dan mengganggu hak orang lain.
"Kami siap membantu pengamanan. Kemarin sudah kami buktikan, kami siap mengerahkan hampir seluruh kekuatan Angkatan Darat untuk membantu," ucapnya.
Sementara itu, Andika menyatakan seluruh pasukannya bakal dikerahkan untuk menjaga proses pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih. "Kalau jumlah, hampir 100 persen kekuatan Angkatan Darat walau mereka tidak dijadikan stand by force," tuturnya.