Menurut Ali, setiap acara diskusi di kampus selalu didukung asalkan jelas siapa penyelenggaranya dan siapa yang diundang. Apabila tidak jelas, dia menambahkan, fakultas tidak mengizinkan. Sebab, penggunaan sarana dan prasarana di lingkungan fakultas untuk kegiatan tridarma, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
3. Irshad Manji
Pihak UGM tak mengizinkan diskusi Wednesday Forum di CRCS UGM pada Rabu, 9 Mei 2012, yang menghadirkan pengarang buku Allah, Liberty and Love, Irshad Manji. Wijayanti yang merupakan juru bicara UGM saat itu beralasan, pihak kampus tak ingin mengorbankan keamanan Irshad.
"Kami tidak ingin keamanan tamu UGM (Irshad Manji) terancam," ucap Wijayanti.
Sebab, sehari sebelum diskusi berlangsung, ratusan orang dari elemen organisasi massa Islam dan organisasi mahasiswa Islam di UGM mendatangi Rektorat UGM. Mereka berbondong-bondong datang dan menemui Direktur Program Pasca Sarjana UGM Profesor Hartono pada Selasa malam sekitar pukul 22.30 WIB.
"Mereka meminta diskusi Irshad Manji dibatalkan," ujar Wijayanti.
Irshad adalah pegiat Islam reformis dan penulis buku asal Kanada. Dia menelurkan buku berjudul Beriman tanpa Rasa Takut, terjemahan dari The Trouble with Islam Today: A Wake-Up Call for Honesty and Change. Buku ini mengundang banyak hujatan dari kalangan muslim militan, bahkan teror dan ancaman pembunuhan.
Pada 2012. Irshad menjabat sebagai Direktur Moral Courage Project, New York University. Dia mendukung LGBT dan menyatakan dirinya sebagai lesbian. Irshad menikahi seorang perempuan bernama Laura pada 2016.