TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan segera menyampaikan sikap politik terkait apakah akan menjadi oposisi atau bergabung pemerintah. Juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak berujar sikap itu akan dikemukakan saat rapat kerja nasional (Rakernas) Gerindra.
Dahnil berujar, Rakernas Gerindra itu akan digelar di kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
"Itu akan diputuskan sekitar tanggal 17 Oktober," kata Dahnil di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 8 Oktober 2019.
Jika memang tak ada perubahan, pernyataan sikap itu berselang tiga hari saja dari waktu pelantikan presiden-wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Rival Prabowo di pemilihan presiden 2019 itu akan dilantik pada 20 Oktober 2019.
Menurut Dahnil, Prabowo akan mendengarkan terlebih dulu masukan dari pengurus dan pimpinan Gerindra di daerah. Nantinya, mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu akan mengambil keputusan terakhir.
"Apakah kami beroposisi, istilah saya akan menjadi mitra kritis, atau menjadi mitra internal, oposisi dari dalam pemerintahan," kata Dahnil.
Sikap politik Partai Gerindra memang mendapat sorotan. Dibanding partai-partai nonkoalisi Jokowi yang lain, Gerindra paling sering disebut-sebut bakal bergabung ke koalisi pemerintah.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani sebelumnya mengklaim ada tawaran dari pihak di sekitar Jokowi agar partainya bergabung. Namun kata dia, Gerindra masih menimbang sejumlah hal, termasuk apakah konsep kemandirian energi, pangan, dan air yang mereka tawarkan diterima oleh kubu Jokowi.