TEMPO.CO, Jakarta-Wakil Presiden Jusuf Kalla meninjau langsung program rekonstruksi dan rehabilitasi pascabencana di Palu, Sulawesi Tengah, Senin, 7 Oktober 2019. Dalam kesempatan itu JK meminta rumah rusak yang tak perlu direlokasi harus segera mendapat stimulan dana.
"Besok diserahterimakan, dananya kurang lebih Rp 2 triliun. Minggu depan selesai oleh bupati masing-masing. Tentu makan tempo, tetapi mulai minggu depan akan selesai," kata JK dalam keterangan tertulisnya.
JK menuturkan dari hasil peninjauan hari ini, relokasi sudah berjalan maju. Tanah-tanah yang Hak Guna Bangunan Usaha (HGU)-nya sudah selesai atau sudah lewat waktu akan dibangun dan digunakan untuk rumah-rumah rakyat.
Selain itu, JK juga meminta agar pembangunan sarana jembatan hingga rumah sakit dapat segera diselesaikan. "Harus selesai tahun depan, tahun 2020," kata JK.
Dalam kunjungan itu JK didampingi Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil serta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letnan Jenderal Doni Monardo. Mereka meninjau langsung perbaikan rumah rusak Institut Kelurahan Pengawu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu; Hunian Tetap Kelurahan Duyu, Kota Palu; Hunian Tetap Kelurahan Tondo-Talise, Kota Palu; dan Rumah Sakit Umum Daerah Undata.
Dalam peninjauannya, Wapres sempat menanam pohon Pule di Duyu. "Pohon ini banyak menyelamatkan orang saat stunami menerjang Palu," tutur Doni Monardo.
Saat meninjau di Hunian Tetap Kelurahan Tondo-Talise, JK menerima keluhan dari Yayasan Budha Tzu Chi yang membangu hunian tersebut. Mereka mengeluhkan kekuarangan lahan untuk membangun sebanyak 370 unit hunian.
Saat ini, yayasan tersebut baru membangun 30 unit saja. JK pun langsung menanyakan hal ini pada Wali Kota Palu Hidayat yang juga datang di lokasi. Wali Kota pun memberikan jawaban untuk menyiapkan lahan kekurangannya.
Ia sempat menjabat tangan perwakilan Yayasan Budha Tzu Chi sebagai tanda kesepakatan. Setelah kunjungan, JK menggelar rapat dengan gubernur dan para bupati, serta wali kota di Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah.