TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Front Pembela Islam atau FPI Munarman membantah kabar yang menyebut bahwa organisasinya membuka pendaftaran untuk melakukan jihad ke Wamena, Papua.
"Salah," ujar Munarman melalui pesan teks, Senin, 7 Oktober 2019. Ia justru mengirimkan kegiatan yang sebenarnya FPI lakukan terkait kericuhan di Kota Wamena.
Munarman mengatakan, FPI kini tengah mengumpulkan sumbangan untuk disalurkan kepada masyarakat Wamena. "Informasi yang ini yang benar, kami salurkan bantuan untuk pengungsi Wamena. Sudah tahap dua," kata dia.
Pada 5 Oktober 2019, akun Twitter @papuanise mencuit soal FPI yang akan melakukan jihad di Wamena. "The FPI is calling for a HOLY WAR in #WestPapua, after thousands Indonesian transmigranst have been evacuated from #Wamena," demikian penggalan cuitan akun tersebut.
Namun Munarman mengatakan, FPI menyebarkan selebaran tentang bantuan kebutuhan pokok untuk pengungsi Wamena.
Dalam selebaran yang Munarman berikan, FPI menyebut kebutuhan pokok yang sangat diperlukan pengungsi Wamena saat ini adalah pakaian dalam wanita berukuran besar, mukena, sarung, dan pakaian dalam pria.
"Maka dari itu, DPP HILMI-FPI mengajak bagi siapapun yang ingin ikut andil, bisa menghubungi nomor +62 812-8788-8377 (Habib Ali Al-Hamid) untuk informasi lebih lanjut," kata Munarman.