TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menuding Ketua Persatuan Gerakan Persatuan Pembebasan Papua Barat (ULMWP) Benny Wenda sebagai dalang di balik kerusuhan di Wamena, Provinsi Papua.
Kerusuhan pada 23 September 2019 itu dipicu berita hoaks tentang rasisme. Lebih dari 30 orang tewas dan ribuan orang meninggalkan Wamena dan Papua.
Menurut Wiranto, dalam kerusuhan itu kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyerang masyarakat Wamena.
"Mereka dapat instruksi langsung dari Benny Wenda untuk menyerang pendatang dan melakukan kerusuhan di kota-kota," katanya dalam konferensi pers di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, sore ini, Jumat, 4 Oktober 2019.
Sebelumnya, Wiranto telah mengatakan Benny Wenda berafiliasi dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) dalam merencanakan kerusuhan di Wamena. Menurut dia, mereka ingin kerusuhan menjadi isu yang akan diangkat dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.
Wiranto menerangkan bahwa aparat keamanan masih mengejar pelaku lapangan kerusuhan Wamena, mulai dari provokasi hingga kekerasan yang menyulut kerusuhan. Namun dia enggan menjelaskan lebih jauh dengan alasan itu porsi Polri.
Dia berpendapat provokasi melalui media sosial menjadi titik penting yang harus diwaspadai. Ia pun meminta masyarakat tak mudah terprovokasi dan ikut menyebarkan pesan-pesan damai.
"Kami mengharapkan masyarakat, terutama masyarakat yang bergerak di medsos, untuk membantu mendinginkan suasana dan menghilangkan trauma."