TEMPO.CO, Jakarta - Sepekan menjelang pemilihan Ketua MPR, Gerindra tiba-tiba menyampaikan kehendak menginginkan kursi ketua untuk partai mereka. Padahal sebelumnya, kontestasi perebutan kursi Ketua MPR hanya terdengar di lingkaran Golkar, PKB, dan Nasdem. Setelah pertemuan Gondangdia akhir Juli lalu, Nasdem memberi sinyal mundur. Sementara itu, Golkar dan PKB masih bersaing.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar semula yang paling bernafsu ingin kursi Ketua MPR. Golkar kemudian menyodorkan jagoan mereka, Bambang Soesatyo. Belakangan, Gerindra mengajukan Ahmad Muzani. Dua hari sebelum pemilihan, PKB mengumumkan Muhaimin sebagai Wakil Ketua DPR. Sehingga, pertarungan tinggal antara Golkar dan Gerindra.
Ahmad Muzani berharap Bamsoet mengalah kepada dirinya. "Nanti mudah-mudahan Bamsoet mengalah untuk konsensus," kata Muzani di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Selasa malam, 1 Oktober 2019.
Muzani beralasan, Gerindra berhak mendapatkan kursi ketua MPR demi keseimbangan pemerintahan. Gerindra kemudian melakukan lobi-lobi politik ke PDIP agar mendukung calon mereka. Selasa sore, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad tampak di ruangan fraksi PDIP, Lantai 7, Gedung Nusantara I, Kompleks DPR RI, Senayan. Dasco enggan memberi keterangan terkait kunjungannya itu.
Sementara Gerindra melakukan lobi-lobi, Golkar tak mau kalah. Bamsoet bermanuver mengajak para pimpinan fraksi MPR makan siang di Hotel Fairmont, Senayan, pada Rabu siang, 2 Oktober 2019.
Semua pimpinan fraksi hadir dalam pertemuan itu, kecuali PKS. Mereka yang hadir yakni; Ketua F-MPR PDIP Ahmad Basarah, Ketua Fraksi Golkar Zainuddin Amali, Ketua Fraksi Nasdem Johnny G. Plate, Ketua Fraksi PKB Jazilul Fawaid, Ketua Fraksi PPP Arsul Sani, Ketua Fraksi PAN Alimin Abdullah, dan Ketua Fraksi Demokrat Guntur Sasono. Sementara Gerindra, diwakili Sekretaris Framsi Elnino M Husein Mohi.
Usai makan siang dengan Bamsoet, Ketua Fraksi MPR Partai NasDem, Johnny G. Plate menyebut dukungan terhadap bekas Ketua DPR RI itu sudah lebih dari 50 persen. Johnny juga mengklaim, semua pimpinan fraksi sepakat pemilihan Ketua MPR secara musyawarah mufakat.
"Bamsoet didukung banyak fraksi. Kuat. Dan itu memberikan sinyal politik, kalau sudah lebih dari 50 persen, ngapain kita voting. Lebih baik musyawarah mufakat," ujar Johnny G. Plate kepada Tempo pada Rabu malam, 2 Oktober 2019.
Hal yang sama diungkapkan Ketua Fraksi MPR PDIP, Ahmad Basarah. Menurut Basarah, Gerindra memang belum sepakat mendukung Bamsoet, tapi memiliki semangat yang sama untuk musyawarah mufakat. "Jadi, mereka kami persilakan berembuk berdua, bermusyawarah. Selesai itu baru akan dilakukan penetapan ketua dan wakil ketua," ujar Basarah.
Ketua Fraksi Gerindra Riza Patria menampik klaim tersebut. "Belum (disepakati musyarawah), saya kan ketua fraksinya," ujar Riza saat dihubungi secara terpisah.
Gerindra berkukuh menyorongkan Ahmad Muzani menjadi Ketua MPR, walaupun harus dengan voting. Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra, Andre Rosiade juga mengingatkan presiden agar tak ikut campur dalam proses pemilihan Ketua MPR RI. "Kami mengimbau kepada lembaga-lembaga lain seperti presiden dan pemerintah, mari kita menghormati marwah masing-masing lembaga," ujar Andre.
Beberapa jam sebelum sidang paripurna pemilihan Ketua MPR RI pada Kamis malam, delapan fraksi di MPR plus kelompok fraksi DPD memastikan dukungan kepada Bamsoet. Gerindra tinggal sendirian.
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad dan Ketua F-MPR Gerindra, Ahmad Riza Patria sempat bertolak ke kediaman Prabowo Subianto di Kertanegara guna menyampaikan dinamika pemilihan Ketua MPR RI. Sementara Ahmad Muzani, mengunjungi Ketua PBNU Said Aqil Siradj guna meminta doa restu untuk maju sebagai calon Ketua MPR RI.
Sidang MPR yang semula digelar pukul 19.40 sempat diskors menunggu Muzani dan beberapa pimpinan Gerindra yang tak kunjung tiba di lokasi sidang sesuai waktu yang dijadwalkan. Selain itu, terjadi perdebatan soal pemilihan Ketua MPR melalui voting atau musyawarah mufakat.
Di lain sisi, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa
dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto bertemu dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.
Hasto Kristiyanto menceritakan, mereka meminta Pratikno berkomunikasi dengan Presiden Jokowi soal dinamika pemilihan Ketua MPR RI. "Kami sampaikan lewat Pak Pratik, bagaimanapun MPR ini lembaga permusyawaratan rakyat, jadi pemilihannya harus secara musyawarah mufakat," ujar Hasto kepada Tempo pada Kamis malam, 3 Oktober 2019.
Pesan itu, ujar Hasto, kemudian disampaikan oleh Pratikno kepada Presiden Jokowi. "Jadi, kami berbagi tugas lah tadi," ujar Hasto.
Sekitar pukul 21.00, Muzani tiba di lokasi sidang MPR. Dia datang dengan wajah yang tampak lesu. Kemudian, Ketua Fraksi MPR RI Ahmad Riza Patria mengumumkan bahwa Gerindra akhirnya mendukung Bamsoet sebagai Ketua MPR RI Periode 2019-2024.
"Untuk kepentingan lebih besar, yakni kepentingan persatuan kesatuan, kami mengedepankan musyawarah mufakat. Dari hasil konsultasi Pak Prabowo dengan Ibu Megawati, kami Gerindra sudah sepakat mengusung Bambang Soesatyo sebagai Ketua MPR 2019-2024," ujar Riza Patria, Kamis malam, 3 Oktober 2019.
Bambang Soesatyo akhirnya terpilih menjadi Ketua MPR secara aklamasi. Pada malam yang sama, dia mengucapkan sumpah dan janjinya sebagai Ketua MPR RI yang dituntun oleh Ketua Mahkamah Agung, M. Hatta Ali.